Mourinho Dipecat Tottenham, Kontrak masih Tersisa 2 Tahun
Umur Jose Mourinho di Tottenham Hotspur hanya sesaat. Secara mengejutkan, Sky Sports melaporkan, Tottenham mendepak Mourinho, pada Senin 19 April 2021 sore WIB. Penampilan buruk Harry Kane cs di Liga Inggris 2020-2021 diduga menjadi alasan dibalik pemecatan The Special One. Namun, Belum ada keterangan resmi dari pihak klub hingga berita ini diangkat.
Mourinho telah melatih Tottenham sejak November 2019. Tottenham saat ini berada di urutan ketujuh klasemen sementara Liga Inggris, terpaut lima poin dari tempat Liga Champions. Kontraknya masih akan tersisa dua tahun lagi. Nilai kontrak Mourinho dikabarkan sebesar Rp302 miliar per tahun.
Mourinho Gantikan Mauricio Pochettino
Mourinho diumumkan sebagai pelatih Tottenham Hotspur menggantikan Mauricio Pochettino pada 20 November 2019. Saat itu Mourinho diikat kontrak hingga musim 2022/2023. Kemerosotan permainan Tottenham usai jadi runner up Liga Champions 2018/2019 jadi sebab utama Pochettino tak lagi dipercaya memimpin proyek ambisius Tottenham.
Bersama Mourinho, Tottenham yakin bisa mencapai impian meraih gelar karena pelatih asal Portugal itu masuk kategori pelatih elite dengan jam terbang tinggi. Di musim pertama, Tottenham tak banyak memberikan target pada Mourinho. Mourinho berhasil membawa Tottenham duduk di posisi keenam di akhir musim.
Pemuncak Klasemen Liga Inggris
Pada musim baru, 2020/2021, Mourinho untuk kali pertama memegang Tottenham sejak awal musim. Ia mendatangkan sejumlah tambahan pemain seperti Sergio Reguilon dan Gareth Bale yang datang dengan status pinjaman.
Di tengah persaingan ketat Premier League, Mourinho mulai menunjukkan tangan dinginnya di paruh awal kompetisi musim 2020/2021. Tottenham bisa jadi pemuncak klasemen Liga Inggris sejak pekan kesembilan hingga pekan ke-12.
Kombinasi duet Harry Kane dan Son Heung Min saat itu begitu menakutkan dan jadi pembicaraan banyak orang karena saling melengkapi. Namun di bulan Desember, Tottenham terlempar dari puncak karena kalah dalam duel lawan Liverpool dan Leicester City yang sama-sama jadi pesaing di papan atas saat itu.
Pada pekan ke-19, Tottenham ada di peringkat kelima. Mereka sudah berjarak tujuh poin dari Manchester United namun masih punya sisa satu laga lebih banyak.
Petaka di Paruh Kedua
Tottenham lalu terlempar dari persaingan gelar juara saat menelan lima kekalahan dalam enam laga beruntun. Liverpool, Brighton, Chelsea, Manchester City, dan West Ham United bergantian menaklukkan Tottenham. The Lilywhites hanya mampu menang lawan West Bromwich Albion di periode itu.
Tottenham kemudian menunjukkan sinyal kebangkitan untuk setidaknya bersaing di zona Liga Champions lewat tiga kemenangan beruntun atas Burnley, Fulham, dan Crystal Palace.
Namun kemudian Tottenham hanya meraih satu kemenangan, dua hasil imbang, dan dua kekalahan di lima laga terakhir yang mereka mainkan.
Advertisement