Motor Terendam Banjir, Pengelola Darmo Park Emoh Beri Kompensasi
Pengelola Pertokoan Darmo Park menyebut, jika mereka tak akan menanggung kerugian motor dan mobil yang rusak karena menjadi korban banjir sepinggang, Rabu 15 Januari 2020 kemarin. Kata mereka, motor dan mobil yang rusak karena terendam banjir menjadi tanggungjawab pemilik.
"Ya mana ada, parkir terus kebanjiran, ada ganti ruginya atau asuransinya. Tak ada itu," kata salah satu karyawan yang enggan disebutkan namanya.
Dia berkilah, di mana saja kalau kendaraan parkir, pihak penyedia parkir tidak akan memberi ganti rugi bila ada kendaraan mogok. Dia mencontohkan, di tempat parkir mana pun pasti ada papan peringatan atau pengumuman yang menyebut barang hilang ditanggung menjadi tanggungjawab pengunjung. Atau peringatan, jangan tinggal barang di kendaraan terparkir.
“Coba, mana pernah ada ganti rugi dari pihak penyedia lahan parkir," kilahnya.
Kata dia, pengunjung Pertokoan Darmo Park seharusnya sudah paham dengan resiko yang akan ditimbulkan. Apalagi, kawasan Pertokoan Darmo Park dari dulu sudah terkenal langgangan banjir.
"Sebelah depan kan memang banjir, karena tanahnya lebih rendah dari pada di jalan raya. Tapi untuk yang di belakang tanahnya lebih tinggi. Kalau parkir di belakang aman-aman saja tak ada kendala," ujarnya.
Dia enggan menanggapi klaim dari Pemerintah Kota Surabaya yang menyatakan sudah berulangkali menawarkan pemasangan box culvert. Pemasangan box culvert ini dianggap salah cara untuk mencegah banjir di kawasan Darmo Park. Pemerintah Kota Surabaya kemarin mengklaim jika banjir sepinggang yang terjadi di Pertokoan Darmo Park karena, pihak pemilik tak memberikan izin pagarnya dibongkar untuk pemasangan box culvert itu.
"Soal itu, tanya saja ke Pak Bambang Haribowo. Dia pimpinan tertinggi. Saya tak punya wewenang untuk menjawab itu. Yang jelas setelah banjir kemarin, kita sudah bertemu dengan pemkot," jelasnya.
Sementara, salah satu pedagang membuka lapak di sekitar Pertokoan Darmo Park yang enggan menyebutkan namanya, berkata jika banjir di Darmo Park disebabkan karena selokan air yang kurang memadai. Kata dia, saat hujan air mencari jalan ke tempat yang lebih rendah. Nah karena Pertokoan Darmo Park konturnya lebih rendah dibanding wilayah sekitarnya, maka bisa ditebak Pertokoan Darmo Park akan seperti kolam.
“Air jadinya masuk ke sini semua, kan kiriman dari yang lebih tinggi," ujarnya.
Dia juga menambahkan, usai banjir kemarin memang banyak motor yang menjadi korban karena terendam air. Namun, meski menjadi korban, para pemilik motor yang terendam dianggap tak terlalu ‘menderita’. "Banyak mekanik dadakan. Saya lihat semuanya bisa nyala lagi,” ujarnya.