Motif Petugas RSUD Dr. Soewandhie Curi Limbah Medis
Polsek Simokerto mengamankan Office Boy (OB) RS Soewandhi lantaran ketahuan melalukan pencurian limbah medis. Office boy tersebut adalah Zaenal. Kapolsek Simokerto Kompol Dwi Nugroho, menegaskan bahwa yang bersangkutan sudah ditetapkan sebagai tersangka.
"Zaenal ketahuan mencuri limbah medis berupa botol-botol dan suntikan bekas pada Senin, 14 Agustus 2023. Setelah mencuri limbah, Zaenal membawa sampah medis keluar rumah sakit," katanya.
Kompol Dwi Nugroho menyampaikan, tersangka membuat seolah-olah RS Soewandhie membuang limbahnya dengan cara ilegal. "Padahal selama ini limbah itu dikelola sesuai dengan SOP yang berlaku," papar Dwi Nugroho.
Menurut Dwi Nugroho, Zainal mengambil limbah medis itu dari ruangan sanitasi. Aksi Zainal terekam CCTV. Padahal, ruangan sanitasi tidak masuk dalam lingkup kerja Zainal. Dari rekaman CCTV itu, RS Soewandhie melaporkan peristiwa itu ke Polsek Simokerto. "Untuk motif masih kami dalami," imbuhnya.
Direktur RS Soewandhie, dr Billy Daniel Mesakh membenarkan hal tersebut. Ia juga menyebut Zaenal memang aktif bekerja sebagai OB di RS milik Pemkot Surabaya ini. Billy menyebut Zaenal mencuri limbah dari laboratorium RS Soewandhie.
"Yang hilang limbah laboratorium makanya ditemukan banyak suntikan itu," terang Billy.
Awalnya ujar Billy, pencurian limbah yang dilakukan Zaenal diketahui dari laporan pihak sanitasi yang merasa ada box limbah yang berkurang. "Jam sekian laporan dari teman kami di bagian sanitasi, dia lapor ke kami, kami lihat CCTV dan ketemu yang bersangkutan," ungkapnya Kamis, 31 Agustus 2023.
Ditanya mengenai motif apa yang mendasari Zaenal melakukan hal tersebut. Menurut Billy hal tersebut kemungkinan besar didasari rasa sakit hati karena sering ditegur oleh bagian unitnya.
Dugaan ini muncul dari postingan yang bersangkutan di sosial media empat hari sebelum kejadian. Mengenai teguran dari unitnya tersebut, Billy mengatakan itu bagian dari pembinaan.
"Sebetulnya itu pembinaan kedisiplinan terhadap jam kerja, kualitas kerja dari pimpinan unitnya, karena dia dianggap kurang. Saat dibina tidak bisa akhirnya dia dipindahkan ke unit lain, setelah itu dia mulai berulah hingga sekarang ini," tambah dokter Billy.
Atas kejadian ini, pihak RS Dr Soewandhie akan melakukan pembenahan terutama terkait pembinaan karyawan. "Kami tentunya harus mawas diri, harus introspeksi di mana bolongku. Pertama tentang menanamkan tanggung jawab ke karyawan rumah sakit bahwa rumah sakit ini juga miliknya, kalau ada pembinaan di dalam saja, selayaknya anak membina orang tua," tutupnya.