Mortir Aktif Era Perang Dingin di Kediri Ditangani Polda Jatim
Sebuah mortir peninggalan Perang Dunia yang diduga masih aktif, ditemukan pada Rabu, 23 Juni 2021 siang. Mortir itu ditemukan terkubur di dalam tanah di lingkungan pemukiman rumah warga di jalan Dr Saharjo Kelurahan Campur Rejo Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Penemuan mortir berukuran 30 centimeter dan sudah dalam kondisi berkarat ini berawal dari ketidaksengajaan. Saat itu seorang saksi bernama Miftakhul Ulum sedang menggali tanah membuat pondasi rumah.
Ketika proses penggalian berlangsung di kedalaman kurang lebih 60 cm, peralatan bangunan yang digunakan untuk menggali secara tanpa sengaja mengenai benda keras yang ada di dalam. Mengetahui hal itu, pelapor mengambil benda tersebut dan ditaruh di atas tanah samping rumah yang sedang dibangun.
Selanjutnya barang tersebut dibersihkan oleh Miftakhul Ulum. Karena curiga dengan benda tersebut, ia lantas memberitahukan kepada Sugianto, seorang anggota TNI koramil Kecamatan Semen. Menurut Sugianto benda tersebut berupa mortir yang kemudian dilaporkan ke Babinsa Kelurahan Campurejo dan diteruskan ke Polsek Mojoroto.
Petugas Polsek yang mendapat laporan terkait temuan tersebut, langsung meluncur ke lokasi untuk mengamankan TKP. Agar warga tidak mendekat, petugas segera memasang garis polisi.
Lokasi penemuan mortir ini, berada di lingkungan pemukiman warga, disamping itu jaraknya juga sangat dekat dengan bangunan tempat pendidikan agama yang terpaut hanya beberapa meter. Jika tidak segara dievakuasi tentunya sangat berbahaya apabila meledak.
Kapolsek Mojoroto Kompol Gatot Setiyobudi dikonfirmasi mengatakan ada kemungkinan mortir tersebut merupakan buatan era Perang Dunia. Indikasi ini menguat karena lokasi di mana bom ditemukan sangat jauh dari tempat latihan militer.
"Nantinya akan datang tim dari Surabaya untuk mengevakuasi, ukurannya kurang lebih ada 30 centi meter. Keterangan dari Kompi Brimob ini mungkin masih aktif. Karena berada di pemukiman penduduk, kemungkinan barang peninggalan perang Dunia dulu, " Ungkap Kompol Gatot Setiyobudi.
Untuk proses evakuasi, petugas Polsek masih menunggu kedatangan tim jihandak dari Polda Jatim.