Monyet Liar Satroni Paviliun RSUD dr Moh Saleh Kota Probolinggo
Sejak sepekan lalu, seekor monyet liar biasa menyatroni area paviliun RSUD dr. Moh. Saleh di Jalan Kartini, Kota Probolinggo. Petugas dari Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar berkali-kali hendak menangkapnya tetapi primata itu berhasil kabur.
“Monyet liar itu dengan cepat kabur melintasi atap rumah sakit dan menyelinap entah di mana saat hendak ditangkap,” ujar Muhammad, warga Jalan Kartini, Kelurahan Sukabumi, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, Kamis, 29 April 2021.
Sepengetahuan Muhammad, monyet liar itu dijumpai warga dan pengunjung rumah sakit sejak sepekan lalu. “Biasanya di pagi hari monyet itu berkeliaran di gedung fisioterapi hingga area paviliun rumah sakit,” katanya.
Masih versi Muhammad, jumlah monyet liar tidak hanya seekor. Ia mengaku, pernah menjumpai dua ekor monyet bergelantungan di kabel listrik.
“Seekor berukuran besar mungkin induknya dan seekor lagi kecil, anaknya. Hanya bergelantungan di kabel, tidak sampai mengganggu pasien dan keluarganya,” katanya.
Pengakuan serupa diungkapkan Dicky, pegawai RSUD dr. Moh. Saleh. “Empat hari lalu, saya menjumpai monyet liar di luar jendela ruang Poli Anak di lantai dua,” ujarnya.
Saat itu, petugas dari Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar hendak menangkap monyet yang berkeliaran di Poli Anak. Namun monyet itu kabur dengan cepat dan tidak terlihat lagi.
Sementara itu Kepala Dinas Satpol PP, Linmas, dan Damkar Kota Probolinggo, Aman Suryaman mengatakan, sudah berusaha menangkap monyet liar itu. “Tetapi monyet liar itu gesit dan pindah-pindah tempat,” katanya.
Melihat gerakannya yang sangat gesit, Aman menduga dua ekor monyet itu tergolong satwa liar. Sebab kalau monyet peliharaan, biasanya tidak langsung kabur kalau bertemu manusia.
“Kami akan berusaha mencari cara agar kedua monyet liar itu bisa ditangkap, agar jangan sampai mengganggu pasien dan warga sekitar,” katanya.
Berdasarkan catatan, bukan sekali ini saja Kota Probolinggo disatroni monyet-monyet liar. Sebelumnya, warga Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo juga didatangi monyet liar, April 2019 silam.
Bahkan saat itu ada bayi berusia 40 hari, Aldo dicakar dan dibanting oleh seekor kera. Beruntung bayi malang itu hanya mengalami luka ringan di muka dan kepalanya lebam akibat dibanting monyet.
Tetapi kedua orangtua Aldo, Arsono, 41 tahun dan Yuliatin, 34 tahun mengaku, terteror karena bayi mungilnya dicakar dan dibanting oleh monyet.