Monyet Ini Selfie di Ponsel Orang Malaysia
Seorang warga Malaysia bernama Zackrydz Rodzi melaporkan jika ia menemukan foto monyet sedang berswafoto di dalam telepon selulernya. Sebelumnya ia melaporkan jika teleponnya hilang saat berkunjung ke hutan di belakang rumahnya.
Kepada BBC, laki-laki berusia 20 tahun itu mengaku baru sadar jika ponselnya hilang pada pukul 11.00 WIB, Senin pagi. "Tak ada tanda-tanda perampokan. Hal terakhir yang saya ingat adalah itu semacam sihir," katanya. Remaja itu sedang menjalani kuliah ilmu komputer di tahun terakhir. Ia berasal dari Batu Pahat, selatan Johor.
Ia mengaku teleponnya hilang ketika sedang tidur. BBC juga tak bisa melakukan verifikasi atas keaslian video dan foto di dalam ponselnya.
Diketahui, di dalam ponsel tersebut terdapat video pendek seekor monyet sedang berusaha memakan ponsel itu. Terlihat monyet memandang ke arah kamera ponsel dengan dikelilingi dedaunan dan suara burung berkicau. Juga terdapat sejumlah foto dari monyet, pohon, dan cuplikan lainnya.
Zackrydz mengaku menemukan ponselnya pada Minggu siang. Saat itu ayahnya melihat sejumlah monyet di luar rumah mereka. Zackrydz kemudian mencoba menghubungi ponselnya dan terdengar suara berdering di dalam hutan, tak jauh dari belakang rumahnya. Ia lantas menemukan ponselnya penuh lumpur di antara daun palem.
Pamannya bergurau, jika mungkin saja di dalam ponselnya ada foto milik pencurinya. Zackrydz pun terkejut ketika menemukan foto dan video monyet di dalam ponselnya. Ia pun mengunggah kisahnya di Twitter dan kemudian menjadi viral.
Kisah monyet yang berswafoto bukan yang pertama kalinya. Di tahun 2017 lalu, seorang fotografer Inggris memenangkan gugatan melawan kelompok pelindung satwa atas swafoto yang diambil oleh seekor makaka. Di tahun 2011, Naruto, monyet makaka di hutan Indonesia, mencuri kamera milik David Slater dan melakukan sejumlah swafoto.
Slater kemudian mengklaim hak kepemilikan atas foto tersebut, namun kelompok pelindung hak binatang Peta, menilai seharusnya hak copyright itu menjadi milik monyet karena dia yang memencet tombol jepretnya.
Pengadilan Amerika Serikat memutuskan jika hak copyright tak bisa diberikan kepda monyet dan menutup kasus Peta, namun Slater sepakat menyumbangkan 25 persen dari pendapatan di masa depan untuk program perlindungan bagi Naruto dan makaka lain di Indonesia. (Bbc)
Advertisement