Momen Kebangkitan Italia, Si Raksasa yang Sempat Tertidur
Salah satu tim yang diunggulkan untuk memenangi Euro 2020 adalah Italia. Penampilan Gli Azzuri sejak laga pertama Grup A sangat menawan, hingga memenangkan laga 8 besar melawan Belgia. Bermain efektif, itulah cara Italia bisa bertahan dalam kerasnya persaingan kompetisi 4 tahunan itu.
Padahal, dalam 14 tahun terakhir, Italia bak hilang ditelan bumi. Prestasi terbaik mereka di kompetisi interkontinental adalah menjadi finalis Euro 2012. Catatannya, sejak Euro 2008, Italia hanya berhasil masuk 16 besar lalu terpental.
Di Piala Dunia 2010 bahkan Italia tak bisa lolos grup. Ini menjadi aib terbesar sepanjang sejarah sepak bola mereka. Berlanjut ke Euro 2012 Italia tiba-tiba mentereng dan masuk final, meski akhirnya kalah dari Spanyol 0-4.
Masuk ke Piala Dunia 2014, Italia lagi-lagi bobrok. Mereka juga tak lolos grup. Kedigdayaan Italia di masa lalu seakan habis tak berbekas. Berlanjut di Euro 2016, di mana mereka kembali membaik. Berhasil masuk ke babak 8 besar, meski sayang langkah Gli Azzuri dihentikan oleh Jerman dengan skor 5-6 melalui drama adu penalti.
Setelah di beberapa gelaran sebelumnya tak tampil meyakinkan, permainan Italia di Euro 2020 dipuji banyak pihak. Meski begitu, pemain Italia tak mau jemawa. Pemain bertahan Italia, Federico Acerbi, mengaku jika skuad Italia di Euro 2020 sangat berbeda ketimbang tahun-tahun sebelumnya. Tak memiliki bintang tunggal, namun kekompakan tim yang menjadi kekuatan.
“Kami tak takut melakukan kesalahan. Karena kami tahu jika ada satu yang melakukan kesalahan, maka pemain lainnya di tim akan memberikan penampilan terbaik. Ini yang membuat kami berbeda, karena kali ini kami mengandalkan kekuatan ‘tim’ bukan ‘bintang’,” kata Acerbi di UEFA.com
Pernyataan Acerbi memang benar adanya. Mulai lini belakang hingga depan, Italia memiliki pemain yang apik meskipun bukan bintang dunia yang mentereng layaknya Cristiano Ronaldo, Paul Pogba, Kevin de Bryune, hingga Toni Kroos di tim masing-masing. Di Italia, mereka bahkan memakai pemain yang namanya jarang masuk 11 pemain terbaik Eropa tahunan.
Di posisi kiper, Roberto Mancini mengandalkan Gianluigi Donnarumma, pemain muda milik AC Milan. Umurnya masih 22 tahun. Ia digadang menjadi pengganti Gianluigi Buffon, kiper legenda Italia yang berhasil membawa Gli Azzuri juara dunia tahun 2006.
Di lini belakang, dua bek Italia yang sering digunakan Mancini adalah nama bek veteran yang sudah bermain di timnas dalam 15 tahun terakhir. Umurnya juga sudah di atas 34 tahun. Giorgio Chiellini 36 tahun dan Leonardo Bonucci yang berusia 34 tahun. Selain kedua pemain itu, satu lagi yang diandalkan adalah Francesco Acerbi yang juga berusia 34 tahun.
Namun, rentanya lini belakang Italia dilindungi oleh dua bek sayap Italia yang memiliki kecepatan bak halilintar. Staminanya juga tak muda habis. Maju mundur di sisi lapangan diladeni selama 90 menit.
Dua bek sayap itu adalah Leonardo Spinazzola dan Alessandro Florenzi. Sayang, Spinazzola tak akan bisa memperkuat Gli Azzuri di masa terakhir kompetisi Euro 2020. Sebab, ketika bersua Spanyol di babak semifinal nanti, ia sedang mengalami cedera dan diperkirakan akan absen selama 6 bulan lamanya. Cedera tersebut dia dapatkan ketika Italia mengalahkan Belgia 2-1 di babak 16 besar.
Di tengah, Mancini mengandalkan tiga pemain yang tak memiliki keunggulan duel udara. Bahkan dua di antaranya memiliki postur yang bisa dibilang mini, yakni Marco Veratti dan Nicolò Barella. Meski begitu, dua pemain itu memiliki keahlian dalam melakukan determinasi dan membongkar pertahanan lawan. Dribling menawan dan umpan akurat membuat keduanya sangat dibutuhkan Mancini.
Sedangkan di depan, Italia sering menggunakan tiga pemain yang jarang dianggap pemain terbaik Eropa. Ciro Immobile, Lorenzo Insigne, dan Domenico Berardi. Namun hanya dua yang sering menjadi starter, Immobile dan Insigne. Sedangkan Berardi sering bermain bergantian dengan Federico Chiesa.
Dengan kedalaman skuad yang apik, mampukah Italia mengandaskan perlawanan Spanyol dan melaju hingga final yang akan digelar di Stadion Wembley? Kita nantikan pertandingan laga semifinal Euro 2020 antara Italia vs Spanyol, Rabu 7 Juli 2021 pukul 02.00 WIB