Molor, Wapres Minta Keberangkatan Pesawat Haji Tepat Waktu
Pemberangkatan gelombang pertama rombongan ibadah haji dari Indonesia telah usai. Kendati demikian, terdapat sejumlah keberangkatan yang mengalami keterlambatan. Keterlambatan terjadi, baik pada penerbangan Garuda Indonesia maupun Saudi Airlines. Terkait hal ini, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta agar maskapai menepati jadwal yang telah ditentukan.
“Saya harap maskapai memenuhi jadwal yang sudah disepakati dan dihindari delay itu,” ujar wapres saat memberikan keterangan pers Kota Batam, Kepulauan Riau, Kamis 8 Juni 2023.
Menurut wapres, keterlambatan penerbangan akan memberi dampak negatif bagi para jamaah haji, terutama yang berasal dari pelosok.
“Jemaah haji kita itu dari kampung-kampung, kemudian masuk ke embarkasi-embarkasi, itu [sudah] cukup melelahkan. Kalau dia harus menunggu lagi, itu kelelahannya bertambah lagi, belum nanti sampai ke sana,” ujar wapres.
Terlebih lagi, lanjutnya, tahun ini jamaah haji asal Indonesia didominasi oleh jamaah berusia lanjut yang menjadi prioritas usai penundaan pemberangkatan akibat pandemi COVID-19. Untuk itu, Wapres menekankan agar tidak terjadi lagi keterlambatan pemberangkatan, seperti halnya yang telah diserukan oleh Kementerian Agama.
“Saya juga sudah mendengar, dari Kementerian Agama sendiri sudah membuat seruan agar tidak terjadi lagi delay, dan kalau [sampai] delay, tentu ada konsekuensi- konsekuensi yang harus dikompensasi kepada jamaah,” tegas wapres.
79 Penerbangan Haji Lelet
Catatan dari sistem komputerisasi haji terpadu (Siskohat) Kemenag sampai Senin, 5 Juni 2023, ada 79 penerbangan yang telat. Hanya ada 28 penerbangan tepat waktu dan 103 lebih cepat dari jadwal.
Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab menuturkan, sampai hari ke-13 pemberangkatan haji, masih ada kasus keterlambatan. Baik itu di maskapai Garuda Indonesia maupun Saudia Airlines. Dia meminta maskapai penerbangan serius memerhatikan kenyamanan jamaah haji. Maskapai harus menunjukkan sikap lebih kooperatif dan informatif.
“Maskapai harus lebih kooperatif dalam menginformasikan setiap perubahan atau keterlambatan penerbangan. Maskapai juga harus lebih solutif,” tegas Saiful.
Menurutnya, tingkat perubahan dan keterlambatan jadwal penerbangan jamaah haji Indonesia 2023 sudah cukup tinggi. Keterlambatan yang cukup signifikan, angkanya lebih dari 15 kali keterlambatan atau perubahan jadwal.
Padahal, saat ini masih dalam tahapan pemberangkatan gelombang pertama yang berlangsung dari 24 Mei sampai 7 Juni 2023. Saiful menuturkan, perwakilan maskapai di asrama haji tidak hanya untuk menyiapkan jadwal.
“Namun juga untuk menjelaskan dan meminta maaf ke jamaah bila ada perubahan jadwal penerbangan. Sebab, jadwal yang disepakati sebelumnya sudah disosialisasikan ke jemaah,” jelasnya.
Saiful meminta ketepatan jadwal keberangkatan menjadi perhatian serius bagi pihak maskapai supaya keterlambatan tidak terus terjadi. Menurut dia, apa yang menjadi kesepakatan kontrak harus dipenuhi.
Saiful mengingatkan maskapai bahwa perubahan jadwal penerbangan mengakibatkan efek domino. Efek ini mengganggu pemenuhan layanan kepada jamaah. Mulai di asrama haji, di Madinah maupun di Makkah. Ketepatan jadwal penerbangan haji sangat berkaitan dengan masa tinggal jamaah, kapasitas, dan rotasi jamaah di asrama haji. Terlebih lagi layanan di Arab Saudi yang telah dikontrak untuk melayani jemaah haji sesuai jadwal menjadi tidak efisien.
Advertisement