Molor Lagi, Penggunaan RS Darurat Masih Tunggu Serah Terima
Sampai saat ini rumah sakit (RS) darurat yang dipinjamkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Republik Indonesia kepada Jawa Timur belum bisa dipakai hingga waktu yang ditargetkan, yakni 17 atau 18 Mei 20202 seperti yang disampaikan sebelumnya.
Koordinator Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, Dr Joni Wahyuhadi menyampaikan, kendalanya karena sampai saat ini belum ada serah terima dari Balitbangkes yang ketempatan tempat kepada Pemprov Jatim.
Padahal, kata Joni, saat ini persiapan RS darurat sudah tuntas dengan segala fasilitas pendukung yang disesuaikan, serta telah mendapat izin pinjam pakai dari Kementerian Keuangan.
“Ada satu yang belum bisa dibuka, yakni penyerahan dari Balitbangkes ke Pemprov Jatim karena mereka harus hati-hati menghitung properti yang diperbolehkan dipakai,” katanya saat menyampaikan update Covid-19 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin 18 Mei 2020.
Pria yang menjabat sebagai Direktur RSUD Dr Soetomo itu mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pihak Balitbangkes yang berjanji prosesi serah terima akan dilangsungkan pada 19 Mei besok.
Ia menyampaikan, kesiapan saat ini tidak hanya terkait fasilitas saja, namun tenaga medis juga sudah siap. Ketika usai serah terima, Joni bersama tim akan melakukan training terhadap tenaga medis yang akan digunakan, karena kebanyakan masih baru atau sebelumnya tidak pernah menangani pasien Covid.
“RS darurat ini peruntukannya pasien OTG atau pasien covid bergejala ringan dan sedang. Tadi, kami sudah kirim APD (alat pelindung diri), lalu dua ambulan dan tenaga kesehatan ditempatkan di sana juga. Secara fisik insya Allah bisa dipakai 100 persen,” pungkasnya.
Diketahui sebelumnya, pembangunan RS darurat ini memang dikebut untuk mengurangi penumpukan pasien yang terjadi di beberapa RS rujukan.