Molor 2 Bulan, Insentif Kader Kesehatan Surabaya Cair
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akhirnya mencairkan insentif bagi para kader kesehatan. Sebelumnya, dana tersebut tidak kunjung turun terhitung sejak Januari 2022, lalu.
Ketua Komisi D DPRD Surabaya, Khusnul Khotimah mengatakan, berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes), pencairan dana insentif kader kesehatan untuk bulan Januari dan Februari dilakukan bertahap.
“Kemarin ada yang sudah cair, ada juga yang proses tanda tangan SPJ (surat pertanggungjawaban),” kata Khusnul Khotimah, kepada media, Kamis, 10 Maret 2022.
Para kader kesehatan tersebut, kata Khusnul, menerima insentif dari Pemkot Surabaya sebesar Rp400 per bulanya. Ia berharap agar dana itu membuat mereka bersemangat dalam menjalankan tugas.
"Alhamdulillah, masing-masing kader kesehatan akan mendapat insentif Rp400 ribu per bulan. Semoga insentif ini bisa menjadikan pelecut mereka untuk bekerja lebih baik lagi. Karena hak-haknya sudah diberikan," jelasnya.
Atas pencairan itu, Khusnul menyampaikan terima kasihnya kepada Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi. Sebab, insentif tersebut merupakan bentuk apresiasi Pemkot untuk para kader kesehatan.
“Pencairan ini merupakan bentuk apresiasi Pemkot Surabaya untuk para kader yang telah bekerja ikhlas membantu pemerintah menciptakan lingkungan yang sehat," ucapnya.
Lebih lanjut, Khusnul mengungkapkan, meski nantinya kader kesehatan diganti menjadi Kader Surabaya Hebat, pelibatan masyarakat untuk gotong royong menjaga lingkungannya agar tetap sehat harus tetap digalakkan.
“Meski di wilayah kita ada kader, dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, juga harus melibatkan masyarakat. Tidak bisa beban itu hanya ditanggung para kader," ujar dia.
Dengan demikian, Khusnul pun meminta agar pola perencanaan beban kerja harus proporsional. Menurut dia, tidak bisa jika semua beban kerja dilimpahkan ke para kader yang ada.
Sebelumnya, sebanyak 44.796 kader kesehatan di Kota Surabaya sempat tidak menerima insentif pada bulan Januari dan Februari, dengan nilai Rp 400.000 dari pemerintah.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan, molornya pencairan insentif tersebut lantaran pendapatan asli daerah (PAD) belum terkumpul. Biasanya, PAD baru terkumpul dua bulan setelah tahun baru.
”PAD Surabaya itu dalam kertas tapi duitnya onok gak (ada tidak)? Kan gak onok (nggak ada), nunggu uang masuk. Kalau awal tahun gitu,” kata Eri Cahyadi, Rabu, 2 Maret 2022.
Advertisement