Nelayan Mangaran Situbondo Gelar Tradisi Petik Laut
Nelayan di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Situbondo menggelar tradisi petik laut, Rabu 20 Oktober 2024. Tradisi turun temurun ruwatan laut nelayan di pesisir pantai Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran ini memohon keselamatan dan mendapat ikan melimpah saat melaut.
Puluhan perahu motor milik nelayan mengikuti tradisi petik laut dihiasi kertas warna-warni. Dipasang bendera merah putih dan dilengkapi sound sistem.
Diantara puluhan perahu motor nelayan itu, terdapat perahu getek digunakan sebagai larung sesaji tradisi petik laut. Di dalamnya berisi beragam sesajen, mulai dari kepala sapi dan hasil bumi seperti padi/gabah, singkong, jagung, pisang, tebu, serta rempah-rempah, peralatan dapur, rempah-rempah, dan ayam kampung.
Sebelum perahu getek berisi sesajen dilarung atau dilepas ke laut, para nelayan rdoa bersama, kemudian mengarak menuju pantai. Setelah itu, melarung sesajen dalam perahu getek ke tengah laut dengan iring-iringan puluhan perahu motor nelayan.
Di tengah laut, para nelayan menyeburkan diri ke laut. Mereka langsung berebut beragam sesaji dalam perahu getek yang dilarung ke tengah laut dengan suka cita
Salah seorang panitia tradisi Petik Laut Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran, Andi mengatakan, tradisi turun menurun ini digelar sebagai ucapan syukur serta memohon keselamatan dan mendapatkan ikan melimpah saat melaut. Selain itu, sarana meningkatkan silaturahmi dan persaudaraan antar nelayan.
"Ttradisi Petik Laut di Desa Tanjung Pecinan, Kecamatan Mangaran ini juga upaya masyarakat Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran melestarikan budaya petik laut di Situbondo," kata pria berusia 42 tahun, warga Kecamatan Mangaran itu.
Tradisi Petik Laut digelar nelayan di Desa Tanjung Pecinan Kecamatan Mangaran ini disaksikan cabup Situbondo Yusif Rio Wahyu Prayogo. Ia berharap tradisi petik laut terus dipertahankan, karena bisa menjadi wisata budaya di Situbondo.
Advertisement