Modifikasi R 25 Dilelang 350 Juta Untuk Korban Bencana
Sadikin Pard adalah pelukis yang sudah 7 kali bergabung di Pasar Seni Lukis Indonesia (PSLI). Tahun ini, tak sekedar lukisan, ia pun membawa motor R 25 yang telah dimodifikasi yang dijual untuk korban bencana.
"Saya beli R 25, dipake muter-muter seminggu langsung di modif. Nggak ada yang diubah. Sama anak saya mesinnya dimodif. Bodinya saya modif dengan lukisan bertema kebudayaan lokal," kata Sadikin.
Hal ini sengaja ia lakukan setelah mengetahui ada gerakan pelukis peduli bencana alam di Lombok dari panitia PSLI ke 11. Alasannya melukis body motor dengan wayang werkudoro supaya motor keluaran terbaru itu mendapat sentuhan kearifan lokal.
"Body motor saya lukis wayang werkudoro bagian depannya. Sengaja mengangkat tema kebudayaan luhur, biar ada sentuhan tradisionalnya. Walaupun motornya modern," kata Sadikin.
Modifikasian Yamaha R 25 yang merupakan hasil kolaborasi dengan putra bungsunya, Almedo Pard, pernah ditawar senilai setengah milyar. Namun tidak diberikan. Sebab, Sadikin sudah berniat menjadikan motor sebut untuk gerakan pelukis peduli bencana.
Dalam PSLI ke 11 ini, motor modifikasi ala Sadikin dan Almedi dibandrol Rp350 juta. Lima puluh persen dari penjualannya akan didonasikan untuk korban gempa bumi serta tsunami di Palu, Donggala. (tts)