Modifikasi Cuaca di Jatim Terhambat, Mau Tahu Penyebabnya?
Upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur melakukan modifikasi cuaca guna mengatasi kekeringan ekstrem akibat kemarau disertai anomali el nino masih terhambat.
Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Kelas I Juanda, Teguh Tri Susanto mengatakan, upaya ini terhambat karena tidak ada bibit awan konvektif di Jatim.
"Dari pantauan kami saat ini belum ada pertumbuhan bibit awan konvektif. Ketika akan melakukan modifikasi cuaca maka harus ada bibit awan," kata Teguh kepada Ngopibareng.id, Minggu 3 September 2023.
Tidak adanya pertumbuhan bibit awan konvektif ini, sebut Teguh, disebabkan oleh anomali el nino yang mengurangi curah hujan di Indonesia, khususnya Jawa Timur.
Sesuai prediksi, anomali el nino akan berlangsung hingga awal tahun 2024 nanti, dengan katagori sedang. "Kalau kami lihat sampai akhir September ini masih belum ada bibit awan konvektif," ujarnya.
Karena itu, ia mengimbau kepada pemerintah untuk melakukan upaya-upaya lanjutan atas apa yang sudah dilakukan. Seperti bantuan penyaluran air bersih dan water boombing terhadap kejadian kebakaran hutan.
Tak hanya itu, kepada warga juga diharap untuk tidak melakukan pembakaran lahan atau sampah secara sembarangan. Mengingat, saat ini Jatim sedang dalam puncak musim kemarau dengan kecepatan angin cukup tinggi di rentang waktu pukul 09.00 WIB hingga 17.00 WIB. Kondisi itu dapat menyebabkan api cepat menyebar dan membesar.