Moch. Mischat: Ya Seniman Pejuang, Ya Pendidik
Moch. Mischat, pria kelahiran Bangil, 9 Februari 1956, adalah sosok seniman yang disegani di kalangan perupa Pasuruan. Pertumbuhan dan perkembangan seni rupa di Pasuruan tidak bisa dilepaskan dari dedikasi dan kontribusinya dalam mendidik perupa-perupa muda, khususnya di Bangil dan kota-kota wilayah Pasuruan Barat lainnya.
Diawali dengan mendirikan ‘Sanggar Putih’ tahun 1984 di Bangil, tempat tinggalnya hingga kini, tempat tempat menempa generasi muda untuk memasuki dunia seni rupa. Kebetulan ia juga seorang pendidik di SMAN 1 Bangil, sehingga sebagian besar anggota sanggarnya juga siswa dan alumni di tempat dia mengajar. Dari hasil didikan di sanggar ini tidak sedikit perupa-perupa yang muncul di permukaan, bahkan di antara mereka memiliki prestasi di tingkat nasional.
Ketika Komunitas Guru Seni Dan Seniman Pasuruan (KGSP) didirikan tahun 2008, ia sangat antusias menyambut kehadirannya, dan selalu aktif dalam setiap perhelatan yang digelar komunitas. Karena misi yang diemban KGSP dianggapnya sama dengan misi yang diemban di sanggarnya selama ini, yaitu membangun dan mengembangkan seni rupa di Pasuruan.
Bersama dengan para perupa senior Pasuruan Barat, ia turut membantu dalam mengkoordinasi KGSP di wilayahnya. Ruang lingkup kerja KGSP memang sangat luas, meliputi kota dan kabupaten. Wilayah kota terdiri dari 4 kecamatan, sedangkan wilayah kabupaten terdiri dari 24 kecamatan, maka dalam kepengurusan KGSP dibantu oleh 4 koordinator wilayah (korwil); Pasuruan Kota, Pasuruan Timur, Pasuruan Selatan, dan Pasuruan Barat.
Sebagai seorang seniman, Moch. Mischat tidak cukup puas hanya menikmati keberhasilan yang dicapai anggota-anggota binaannya di ‘Sanggar Putih’. Ia pun aktif berkarya seni rupa. Yang dia sukai adalah mengeksplorasi media dalam berekspresi. Eksplorasi yang ditekuni saat ini adalah kenteng logam yang dilumuri cat. Dari hasil eksplorasinya mengantarkan dia pada 2015 masuk dalam nominasi The Best Ten “Festifal Seni Lukis Internasional”, pameran seni lukis di Yogyakarta.
Moch. Mischat terlibat aktif dalam perhelatan seni rupa di berbagai kota sejak 1979, antara lain Malang, Batu, Surabaya, Semarang, Kediri, Yogyakarta, Bangil, Pasuruan, dan kota-kota lain. Dia juga mengikuti Pameran Pelukis Muda ASEAN.
Tanggal 8-18 Februari 2018, Moch. Mischat mengadakan pameran retrospeksi, menggelar karyanya yang dibuat antara 1978-2018. Pameran ini sekaligus untuk memperingati ulang tahunnya yang ke 62, di rumahnya sendiri, yang sebelumnya lantai duanya disulap menjadi sebuah artspace bernama ‘White Gallery’.
Nama itu diambil dari nama ‘Sanggar Putih’, yang dia dirikan beberapa tahun yang lalu. Artspace tersebut sering digunakan perhelatan seni rupa, workshop, dan diskusi yang diselenggarakan oleh perupa-perupa Pasuruan.
Pada pameran seni rupa GANDHENG-RENTENG #11, meski dari segi usia sudah tergolong tidak muda lagi, Moch. Mischat masih bersemangat ikut berpartisipasi dalam seni tahunan di Pasuruan. Atas dasar sikap pembawaanya yang andhap-asor dan bersahajaitulah, dia suka-suka saja karyanya disandingkan dengan karya perupa-perupa muda yang masih merangkak memasuki dunia seni rupa. Perbedaan usia ituberbilang puluhan tahun, bahkan ada yang seusia cucunya, tapi tidak menjadi persoalan baginya.
Pada perhelatan tahunan yang diselenggarakan oleh KGSP, rupanya ia masih konsisten menyertakan karya hasil eksplorasinya, yaitu kenteng logam (alumunium) yang diwarnai dengan cat akrilik. Karya yang berdimensi 123 X 150 cm, diberi judul ‘Terbang Ishari’. Melalui karyanya ini ia ingin mengingatkan dan mengenang kembali kekayaan budaya yang pernah tumbuh subur di Pasuruan, yaitu Terbang Ishari..
Ishari akronim dari Ikatan Seni Hadrah Indonesia, adalah seni pembacaan shalawat yang diiringi dengan terbang (rebana) dan gerakan tarian dari puluhan laki-laki (rodat). Tapi seni budaya yang kental dengan suasana religius ini sekarang sudah jarang ditemui. Padahal dulu setiap dusun di daerah-daerah wilayah Pasuruan punya jam’iyah. Setiap ada hajatan khitanan, pernikahan, parade, festival, dan sebagainya Terbang Ishari selalu terdengar. Untuk mengingat dan mengenalkan kembali kepada generasi muda itulah Moch. Mischat mengangkat tema Terbang Ishari dalam karyanya.
Untuk bertemu sosok Moch. Mischat dan melihat karyanya, silakan hadir pada pameran seni rupa GANDHENG-RENTENG #11 - PECUT DISEBLAKNO "MEMBACA PASURUAN." Pameran bersama ini hasil kerjasama KGSP (perupa Pasuruan) dan FDI (Forum Drawing Indonesia), berlangsung 13 - 17 Nopember 2021 di Gedung UNIWARA, Jl. Ki Hajar Dewantara Kota Pasuruan, Jawa Timur. (Wahyu Nugroho)
*Wahyu Nugroho perupa yang tinggal di Pasuruan.
Advertisement