Mobilitas Warga Tinggi Picu Kenaikan Kasus Covid-19 di Banyuwangi
Tingginya mobilitas warga menjelang lebaran diyakini menjadi salah satu pemicu naiknya kasus harian Covid-19 Banyuwangi. Oleh karena itu, Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi telah meningkatkan pengawasan pada tempat-tempat yang memicu kerumunan. Satgas juga akan meningkatkan eskalasi operasi yustisi penegakan protokol kesehatan.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr. Widji Lestariono menyatakan, beberapa hari terakhir kasus harian Covid-19 memang cenderung meningkat. Menurutnya, menjelang lebaran mobilitas masyarakat di pusat perbelanjaan, mal, pasar tradisional, pasar takjil semakin meningkat.
“Ini kan banyak sekali kerumunan yang berpotensi untuk penularan dan penyebaran Covid-19,” jelasnya, Jumat, 30 April 2021.
Untuk mengantisipasi terjadinya lonjakan kasus Covid-19, menurutnya, Satgas Covid Pemkab Banyuwangi sudah meminta semua Satgas Penanganan Covid-19 Kecamatan untuk melakukan peningkatan kegiatan pencegahan di wilayahnya masing-masing.
Kegiatan pencegahan itu berupa pengawasan pusat-pusat perbelanjaan, mal, pasar modern, pasar tradisional, pasar takjil, agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Dia juga menuntut mereka untuk memaksimalkan segala sumber daya yang ada di Kecamatan untuk melakukan pengawasan dan pembinaan kepada masyarakat akan pentingnya penerapan protokol kesehatan.
“Kemudian operasi yustisi juga kita minta untuk ditingkatkan eskalasinya di seluruh wilayah,” tegas alumnus Universitas Airlangga ini.
Tidak hanya itu, Satgas di tingkat Kecamatan juga diminta untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang mempunyai keluarga di rantau agar tidak mudik pada lebaran tahun ini. Karena jika tetap melakukan mudik berpotensi memicu penyebaran Covid-19.
“Karena mudik berarti ada pergerakan yang memungkinkan penularan atau penyebaran Covid-19 pada keluarganya,” beber pria yang akrab dipanggil Rio ini.
Dia menambahkan, pembatasan pengunjung di mal dan pusat perbelanjaan masih tetap berlaku hingga saat ini. Bahkan, menurutnya, Satgas baru saja melakukan peneguran kepada salah satu pusat perbelanjaan di wilayah Kecamatan Genteng karena mengabaikan protokol kesehatan.
“Segera kita lakukan pengawasan, pembinaan dan peneguran. Alhamdulilah sekarang sudah berjalan seperti protokol kesehatan yang memang harus diterapkan,” ujarnya.
Sebenarnya, selama ini tingkat kepatuhan warga Banyuwangi dalam menjalankan protokol kesehatan cukup baik. Berdasarkan penilaian kelompok independent, Banyuwangi berada di urutan sembilan untuk tingkat kepatuhan memakai masker dan urutan 11 untuk tingkat kepatuhan terhadap kerumunan dari 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur.
“Itu kira-kira gambaran bagaimana tingkat kepatuhan warga Banyuwangi dibandingkan Kabupaten Kota lain di Jawa Timur,” pungkasnya.
Berdasarkan data pada laman infocovid19.jatimprov.go.id, selama 4 hari terakhir jumlah kasus harian Covid-19 di Banyuwangi terus terjadi peningkatan. Secara berturut-turut sejak 27 hingga 30 April 2021 jumlah temuan kasus harian Covid-19 masing-masing 17 orang, 24 orang, 19 dan 17 orang positif terpapar Covid-19.