Kreatif Merakit Mobil Unik karena Idap Sakit Saraf
Di Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ada mobil unik hasil karya Mustafa. Berbahan material barang bekas yang dibelinya dari rongsokan, Mustafa sukses membuat sebuah mobil kecil dengan satu kursi.
Uniknya, proses pembuatan kerangka mobil ini tidak diperlukan pengelasan. Dengan piawai Mustafa menggabungkan mur dan baut untuk setiap elemennya.
“Bahannya saya dapat dari barang bekas semua di rongsokan. Nggak ada proses pengelasan sama sekali, saya cuma menggabungkan mur dan bautnya,” kata Mustafa kepada Ngopibareng.id, pada Minggu 21 Juni 2020.
Mustafa menyebut, mobil karya itu sudah ada sejak tahun 2019. Dia hanya butuh waktu seminggu untuk merakit mobil tersebut. Ide pembuatan mobil ini dari penyakit yang diderita Mustafa, yakni saraf terjepit.
Lantaran tidak ingin merepotkan orang lain ketika hendak bepergian, Mustafa berusaha merakit mobil kreasinya sendiri.
“Saya membuatnya sudah satu setengah tahun lebih, waktu itu karena saya sakit saraf terjepit. Saya tidak merepotkan yang lain makanya saya buat ini. Nggak lama kok proses pembuatannya cuma satu minggu,” tambahnya.
Mobil untuk Jarak Dekat
Untuk menjalankan mobil yang bannya dari sepeda vespa ini, Mustafa memilih mesin penggiling tepung sebagai penggeraknya. Sehingga tidak diperlukan surat lengkap kendaraan seperti jika memilih mesin motor. Untuk kampas koplingnya, pria keliharan 1950 itu memilih vanbel.
Mesin tersebut irit bahan bakar dan minim resiko. Untuk indikator irit, Mustafa pernah mengkalkulasi dan membandingkannya dengan motor. Untuk jarak tempuh 60 kilometer diperlukan bensin satu liter.
Berbeda dengan mobil pada umumnya, kecepatan maksimal mobil rakitan unik ini setara dengan mesin bensin motor.
“Mesin penggeraknya dari mesin untuk menggiling tepung. Mesin itu tidak beresiko karena tidak butuh surat kendaraan, selain itu irit. Jarak tempuh 60 kilometer pernah saya coba dengan pembanding, butuhnya satu liter bensin saja,” ujar Mustafa.
Memahami keterbatasan yang ada, Mustafa menggunakan kendaraan ini untuk kepentingan pribadi. Daerah yang sudah pernah dilewatinya yaitu area Gudo Jombang hingga Pulorejo. Jika diukur jaraknya sekitar 9 kilometer.
Beruntung, saat berkendara dengan mobil tak bersurat itu Mustafa tidak pernah ditilang oleh polisi. Dia memang sempat dihentikan saat razia, namun dia hanya ditanyai pertanyaan singkat, yakni mulai dari kepemilikan hingga tujuan lokasi berkendara.
“Ini untuk kepemilikan pribadi dan digunakan untuk jarak dekat. Alhamdulillahnya nggak pernah dirazia. Saya sempat diberhentikan dan ditanyai mobil milik siapa, dari mana dan mau ke mana saja,” kenang dia.
Ciptakan Motor dan Mobil Modifikasi yang Lain
Kemampuan Mustafa merakit mobil secara otodidak diawali dengan merakit mobil pada 2008 silam. Namun kala itu, mobil tersebut ukurannya terlalu besar bagi Mustafa. Penyakit saraf yang dideritanya memaksa Mustafa membuat mobil dengan ukuran yang lebih kecil. Tujuannya agar tidak terlalu berat saat dioperasikan.
Sama dengan mobil sebelumnya, mobil yang besar pun dibuat dari bahan bekas. Mesin sendiri yang dipilih sama-sama mesin penggiling. Uniknya, dalam membuat kedua mobil itu Mustafa tidak merancang atau mendisain terlebih dahulu. Dia merakitnya dengan bayangan dan gambaran mobil yang ada di pikirannya.
“Saya membuatnya tidak perlu mendisain, semua sudah ada bayangan di otak. Saya coba-coba saja,” katanya.
Di sisi lain, selain kedua mobil antik, Mustafa juga berhasil menciptakan tiga sepeda motor modifikasi. Lagi-lagi bahannya dari bahan bekas. Keahlian ini diperolehnya lantaran kesehariannya melayani jasa tambal ban, servis sepeda dan jasa servis elektronik sejak tahun 1977. Sehingga berkutat dengan mesin dan mengotak-atik spare part bukanlah hal baru baginya.
Siapa sangka, motor dan mobil unik ciptaan Mustafa sering ditawar orang. Kendati demikian, Mustafa tidak berniat untuk menjualnya. Menurutnya, karyanya adalah untuk kesenangan dan kepuasan hatinya saja.
“Saya berbekal keterampilan mengotak atik servis sepeda motor dan elektro sejak tahun 77-an saja. Ini mobil sering ditawar tapi nggak saya perdagangkan, ini untuk saya pribadi dan sebagai kesenangan dan kebanggaan saya,” tutupnya.