Polri Fasilitasi Keinginan Pemkot Mengganti Kendaraan Korban Bom
Kepolisian Daerah Jawa Timur menyatakan akan memfasilitasi keinginan Pemerintah Kota Surabaya yang berencana ingin mengganti semua kendaraan bermotor yang menjadi korban ledakan bom bunuh diri.
Namun sayangnya, belum menemukan formulasi untuk penggantian kendaraan bermotor tersebut. Apakah harus ada identifikasi kendaraan untuk mengetahui siapa pemiliknya, atau ada cara lain.
"Barang-barang ini masih menjadi barang bukti untuk kepentingan penyidikan, belum bisa dikeluarkan. Apalagi lihat sendiri, semuanya juga sudah hancur," kata Kepala Bidang Humas, Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Frans Barung Mangera saat konferensi pers di Markas Kepolisian Daerah Jawa Timur, Selasa 15 mei 2018.
Barung mengusulkan, agar mekanisme penggantian sepeda motor yang hancur tersebut, bisa menggunakan data pengunjung gereja yang dimiliki oleh pengelola Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS). Kata dia, pengelola gereja GPPS masih mempunyai data soal registrasi karcis masuk kendaraan pengunjung gereja.
"Saya akan fasilitasi keinginan Pemkot Surabaya ini dengan pihak gereja," ujar Frans.
Sementara itu, Frans juga menjanjikan dalam beberapa hari ini, Gereja GPPS di Jalan Arjuno sudah bisa difungsikan kembali. Dia menyatakan, penutupan sementara gereja itu untuk kepentingan penyidikan dan identifikasi.
"Kita masih menyisir terus area tersebut, barangkali masih ada potongan-potongan tubuh yang bisa digunakan untuk proses identifikasi korban. Namun saya menjanjikan dalam beberapa hari ke depan sudah bisa digunakan kembali," kata dia.