Mitos Laut Angker Karawang di Titik Jatuhnya Lion Air
Bagi para nelayan Karawang, Jawa Barat, lautan tempat jatuhnya Lion Air JT 610 dikenal sebagai titik angker sehingga jarang ada nelayan yang berani ke lokasi tersebut.
"Sejak dulu di titik jatuhnya pesawat dikenal angker. Para nelayan jarang ada yang berani ke sana," kata Dadang, 52 tahun, nelayan Pakisjaya Karawang seperti dikutip dari Antara, Rabu 31 Oktober 2018.
Para nelayan menyebut kawasan itu sebagai laut angker karena sering ditemui ikan-ikan besar serta aneka jenis hiu. Yang paling sering dijumpai adalah hiu tutul yang bergerombol di sekitar kawasan itu.
Warta alias Boros, yang juga nelayan setempat menceritakan di kawasan itu sering para nelayan mengalami kapal terbalik tiba-tiba.
"Nelayan-nelayan tua di sini selalu berpesan agar kami tidak ke daerah itu jika mencari ikan," ujarnya.
Namun seiring waktu, kawasan yang dianggap angker oleh nelayan sekitar ini, ternyata menjadi spot memancing yang sangat baik.
Banyak pemancing luar kota yang menyewa perahu dan sengaja memancing di kawasan itu karena kedalaman airnya hanya 30-35 meter.
"Dulu angker, tapi sekarang malah banyak wisatawan pemancing yang memancing di kawasan itu," ujar Boros sambil tertawa.
Sekadar diketahui Lion Air JT 610 pada Senin 29 Oktober 2018, dilaporkan jatuh di koordinat 05 46.15 S - 107 07.16 E perairan Karawang.
Hingga saat ini bangkai besar Lion Air tak kunjung bisa ditemukan oleh tim gabungan yang telah melakukan penyusuran di sekitar lokasi. Tim hanya menemukan ribuan barang, potongan tubuh dan serpihan kecil pesawat. (man)