Mitos Gerhana Bulan yang masih Dipercaya hingga Kini
Gerhana bulan total (GBT) akan kembali bisa dilihat pada hari ini, Rabu, 26 Mei 2021 sekitar pukul 18.18 WIB. Kondisi ini bisa disaksikan jika cuaca cerah-berawan. Peristiwa gerhana bulan terjadi saat posisi matahari, Bumi, dan bulan sejajar. Sehingga bayangan bumi yang menutupi bulan, sehingga cahaya matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalang oleh Bumi.
Saat puncak gerhana bulan total terjadi, bertepatan dengan hari raya Waisak, bulan akan terlihat berwarna merah (blood moon). Gerhana bulan pun terbagi menjadi 3 tiga, yaitu gerhana bulan total atau sering disebut super blood moon, gerhana bulan sebagian, dan gerhana bulan penumbra. Gerhana bulan dapat mempengaruhi situasi di Bumi, tertutama kondisi permukaan laut.
Nah, hingga saat ini masyarakat masih mempercayai mitos-mitos gerhana bulan, seperti halnya para ibu hamil dianjurkan untuk menjauhkan diri karena dianggap berbahaya.
Simak, mitos gerhana bulan yang masih dipercaya masyarakat hingga kini:
1. Konon katanya, masyarakat suku Jawa kuno masih percaya bahwa terjadinya gerhana bulan saat itu bulan dimakan raksasa atau makhluk magis. Di Indonesia sendiri makhluk tersebut disebut Batara Kala, raksasa jahat yang kepalanya gentayangan memakan matahari atau bulan sehingga menyebabkan gerhana.
2. Bulan dimakan jaguar. Mitos ini dipercaya suku Inca Kuno. Menurut mereka, gerhana bulan yang terjadi merupakan pertanda buruk, karena seekor jaguar menyerang dan menerkam bulan, serangan tersebut menyebabkan bulan 'berdarah' dan berubah menjadi warna merah atau blood moon. Untuk mencegahnya, mereka akan membuat ritual khusus, membuat keributan dan memukul anjing-anjing mereka agar menggonggong dan meraung, supaya jaguar enggan menghampiri Bumi.
3. Adanya racun yang tersebar ke Bumi. kepecayaan ini masih dipercaya oleh sejumlah daerah di Asia. Masyarakat di Jepang mempercayai saat gerhana bulan terjadi, ada racun yang tersebar di Bumi, maka meraka pun menutup sumur-sumur air mereka.
4. Suku Hupa mempercayai bahwa peristiwa gerhana bulan sebagai pertanda bahwa bulan terluka karena diserang oleh hewan peliharaannya sendiri. Suku ini meyakini bulan sebenarnya memiliki 20 istri dan mempunyai banyak hewan peliharaan, seperti singa dan ular.
5. Gerhana bulan dipercaya akibat adanya pertikaian antara bulan dan matahari, Suku Batammaliba percaya gerhana disebabkan oleh pertengkaran antara matahari dan bulan, namun masyarakat harus berusaha untuk melerai perkelahian tersebut, mitos ini masih dipercayai hingga kini.
6. Ibu hamil dianjurkan untuk berhati-hati, serta menjauhkan diri karena dianggap berbahaya, masyarakat percaya jika wanita yang berbadan dua wajib berjaga-jaga, sebab jika tidak anak mereka dapat lahir sakit, cacat dan lain sebagainya. Kepercayaan itu masih dipercaya hingga kini, bahkan juga negara-negara lainnya.
Itulah beberapa mitos tentang peristiwa gerhana bulan yang masih dipercaya masyarakat hingga kini, Kira-kira Anda masih percaya nomor berapa nih?