Mitigasi Banjir, Banyuwangi Buat Rorak, Bersihkan Drainase, dan Tingkatkan Kewaspadaan di Pintu Air
Pemkab Banyuwangi telah melakukan mitigasi untuk mencegah terjadinya banjir bandang. Diantaranya membuat rorak-rorak di kawasan perkebunan khususnya yang berada di sisi barat kota Banyuwangi.
Petugas pintu air lebih disiagakan jika sewaktu-waktu terjadi peningkatan debit air. Di kawasan kota dilakukan pembersihan drainase.
Pj. Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo mengatakan, hari ini Pemkab Banyuwangi mengumpulkan melakukan pertemuan dengan Forkompimda dan pemangku kepentingan. Termasuk pihak-pihak terkait seperti PT. Medco, Perhutani, Perkebunan Lidjen dan Perkebunan Kalibendo.
“Dalam rangka mitigasi risiko banjir bandang di Banyuwangi. Semua pihak akan saling bersionergi berkolaborasi dalam rangka untuk melakukan pencegahan, penanggulangan untuk mitigasi resiko terjadinya banjir bandang,” jelasnya. Senin, 9 Desember 2024.
Dijelaskannya, PT. Medco selaku pemegang program strategis nasional yang memasang jaringan listrik dengan membuka lahan di dataran tinggi sebelah barat Banyuwangi sudah membersihkan kayu bekas tebangan.
Per hari ini, kata Guntur, dilaporkan sudah 95 persen material kayu bekas tebangan sudah dievakuasi pihak PT. Medco. Hasil mitigasi kemungkinan apabila terjadi hujan deras kayu-kayu bekas tebangan itu akan masuk ke sungai.
“Tadi disepakati mudah-mudahan 1-2 hari ini bisa bersih semua di sepanjang jalur itu,” terangnya.
Dia menambahkan, pengelola Perkebunan Lidjen juga sudah membuat parit sedalam 1,5 x 2 meter. Pembuatan parit ini juga dalamrangka membantu mengalirkan air. Pengelola perkebunan yang berada di dataran tinggi Banyuwangi juga sudah membuat rorak.
Sehingga jika terjadi hujan deras rorak-rorak itu akan mampu mengurangi beban run off air menuju ke sungai. Puncak musim hujan di Banyuwangi diperkirakan terjadi pada bulan Desember 2024 hingga Januari 2025.
“Jadi nanti lewat rorak-rorak itu bisa tertahan kecepatan airnya maupun materialnya, sehingga harapannya bisa mengurangi banjir di bawahnya,” tegasnya.
Guntur juga telah memberikan instruksi khusus kepada Dinas PU pengairan, Dinas PU Cipta Karya dan juga Dinas Lingkungan Hidup Banyuwangi terkait mitigasi banjir ini. Dinas PU Cipta Karya telah diinstruksikan untuk melakukan pembersihan semua saluran drainase.
“Sehingga Dia mampu membantu menampung air dan mengalirkan air masuk ke sungai dan masuk ke arah laut,” katanya.
Untuk Dinas PU Pengairan menurut |Guntur juga sudah diperintahkan untuk melakukan pengawasan ke pintu-pintu air. Jangan sampai, kata Dia, terjadi human error. Karena di beberapa daerah seringkali terjadi banjir karena human error.
“Ketika beban air tinggi, harus dicek pintu airnya seperti apa, jangan sampai ulpa buka pintunya dan sebagainya. Sudah kita instruksikan semua untuk waspada terhadap terjadinya banjir,” pungkasnya.