Misterius, Keluarga Pegawai Bank Jatim Sidoarjo Tolak Otopsi
Kematian Suhartoyo, 57 tahun, pegawai Bank Jatim, Gedangan, Sidoarjo hanya akan menjadi misteri panjang. Sekalipun, diduga banyak kejanggalan.
Pasalnya, pihak keluarganya menolak dilakukan otopsi dalam. Mayat korban yang ditemukan di dalam mobil terparkir di halaman RSUD dr Soegiri Lamongan itu hanya diotopsi luar. Hasilnya, pada tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.
Karena itu, pihak keluarga menyadari dan menyatakan menerima kejadian yang menimpa korban. Sebelumnya, korban yang tercatat sebagai warga Bronggalan Sawah Tengah, Kelurahan Pacar Kembang, Kecamatan Tambaksari, Surabaya itu dinyatakan sedang sakit. Korban menderita diabetes dan ventiliver.
"Setelah terjadi pembicaraan dan pertimbangan hingga tengah malam, keluarganya meminta korban untuk dibawa pulang," kata Kapolsekta Lamongan, Kompol Fadil, Kamis 7 April 2022.
Tetapi, lanjut Kompol Fadil, pihak keluarga tidak serta merta membawa mayat korban. Sebelumnya harus membuat surat pernyataan yang di antaranya menyebutkan tidak akan menuntut pihak mana pun.
"Pengakuan keluarganya, sesuai amanat korban akan dimakamkan di tempat kelahirannya, di Kediri. Dinihari tadi mayat korban sudah dibawa," imbuhnya.
Suhartoyo ditemukan tewas dalam mobil di halaman parkir RSUD dr Soegiri Lamongan, Rabu 6 April 2022 malam. Diketahui, setelah pihak rumah sakit menerima telepon yang menanyakan apakah memang benar di halaman parkir terdapat mobil Pajero warna hitam bernomor polisi S 1697 LA.
Setelah dicek satpam, ternyata benar ada. Dan ketika diintip lewat kaca jendela mobil, ternyata ada korban yang sedang dalam posisi terlentang di jok (kursi) tengah.
Kejadian ini segera dilaporkan ke polsek setempat. Dan, ketika si penelepon, tidak lain kerabat korban, datang, mayat korban langsung dievakuasi ke kamar mayat untuk dilakukan otopsi.
Pengakuan Ibnu, anak korban, sejak Selasa 5 April 2022, ayahnya tidak pulang. Tetapi menurut informasi teman korban, ia berpamitan hendak menagih hutang ke Gresik.
Hari ke dua tidak juga pulang, pihak keluarga melacak. Lewat telepon selular itu, selanjutnya dilacak lewat Global Positioning System (GPS) mobil dan ditemukan di RSUD dr Soegiri Lamongan.
Advertisement