#MisteriPohonMahoni di Monas Trending
Hari ini, tagar #MisteriPohonManhoni menggema di media sosial Twitter. Netizen bertanya-tanya soal keberadaan 191 pohon yang ditebang untuk proyek revitalisasi di Monumen Nasional (Monas).
Tagar tersebut bahkan memuncaki trending topic Twitter dengan 7.373 cuitan, pada Rabu 5 Februari 2020.
Netizen menyayangkan keputusan Pemprov DKI yang mengganti pohon mahoni dengan pohon berjenis lain. Pohon-pohon ini juga tidak bisa sembarangan tebang karena butuh bertahun-tahun untuk membesarkannya.
Mereka lantas beramai-ramai meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk menjelaskan keberadaan pohon mahoni yang terkesan jejaknya hilang misterius.
"Gubernur DKI & @DKIJakarta. Harus jelakan & bertanggung jawab. Kemana sisa pohon mahoni dan jati ditebang untuk revitalisasi Monas masih misteri. #MisteriPohonMahoni," tulis @AriestaRiico.
Akun @VaniaCiput mengatakan, "Kemarin pemprov DKI tanam ratusan pohon pule dikawasan Monas untuk mengganti pohon yang sudah di libass. Yang jadi pertanyaan bisakah pohon mahoni berubah menjadi pohon pule...? Mustahil #MisteriPohonMahoni".
Kabarnya, pohon Mahoni memiliki harga yang cukup tinggi di pasaran. Harganya bisa sampai Rp 3-5 juta per meter kubik.
Seperti diketahui, Pemprov DKI Jakarta telah menebang sebanyak 191 pohon. Alasannya untuk revitalisasi Monas. Pohon-pohon itu akan diganti dengan penanaman 573 pohon.
Pohon korban revitalisasi ini adalah mahoni, sawo kecik, trembesi hingga tabebuya. Sebagai gantinya, kelak akan ditanam pohon mahoni, bungur hingga pule.
Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah awalnya mengatakan, ada perbedaan desain hasil sayembara revitalisasi Monas dengan penerapan di lapangan. Menurutnya, ada penebangan 191 pohon dan pemindahan 85 pohon.
Saefullah menyebut sudah ada penanaman pohon di kawasan Monas. Ada sekitar 350 pohon yang sudah ditanam.
"Ini saya dapat report sudah hari Sabtu mereka gali lubang, Minggu menanam, itu di angka 350-an lebih. Karena kami tebang 191 kali 3, (jadi gantinya) 573," ucap Saefullah.
Berita acara soal penebangan pohon itu ada di Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (Citata). Sedangkan pohon yang ditebang kini berada di gudang Sudin Kehutanan. Di Monas hanya tersisa 7 batang pohon dengan tinggi 1 meter.