Misteri Temuan Kerangka Manusia di Situs Mojopahit
Pakar Antropologi Forensik Universitas Airlangga (UNAIR) Dr. Phil. Toetik Koesbardiati menyebut bahwa salah satu dari tiga temuan kerangka manusia yang ditemukan pada sektor C Situs Kumitir relatif utuh secara struktur.
"Kondisinya memang sudah remuk di beberapa tempat. Namun struktur rangka dari tengkorak hingga kaki masih lengkap. Begitu pula bagian rusuk, tulang belakang, dan lengan," kata dosen Antropologi Forensik Ragawi FISIP Unair, Selasa, 23 Maret 2021.
Maka dilihat berdasarkan pelvis dan tengkorak, kerangka tersebut diidentifikasi berjenis kelamin perempuan dengan estimasi umur 20-30 tahun dan tinggi badan 141-153 cm.
Dr Toetik yang tergabung dalam upaya eskavasi sejak Selasa, 9 Maret 2021 telah mengambil sampel bagian tulang telinga dan tulang tangan untuk diidentifikasi.
Posisi kerangka perempuan itu cukup unik karena berposisi tengkurap. Oleh karena itu, analisis arkeotanatologi untuk mengetahui alasan posisi rangka tengkurap akan segera dilakukan apabila semua rangka telah terekspos dan data penggalian telah dilengkapi.
Begitu pula dengan penentuan usia kerangka untuk mengetahui apakah kerangka tersebut berhubungan dengan era Majapahit ataukah kerangka manusia modern yang dikubur disana.
Hal tersebut perlu dilakukan lantaran tepat di sebelah timur lokasi penemuan kerangka adalah tempat pemakaman umum Dusun Bendo.
"Makanya kami perlu melakukan dating atau penanggalan untuk mengetahui secara pasti umur atau pada masa apa sisa rangka manusia ini pernah hidup," katanya.
Apabila kerangka tersebut berasal dari era Majapahit, Dr. Toetik sendiri meyakini bahwa temuan ini akan sangar berharga bagi informasi manusia era klasik Majapahit yang masih jarang ditemui. Terlebih apabila analisis DNA telah didapat, peneliti dapat mengetahui afiliasi populasi dari kerangka tersebut.
"Kalaupun bukan dari era Majapahit, artinya masih manusia dari era modern, tetap saja temuan sisa rangka manusia ini bermakna untuk diteliti sepanjang tidak melanggar kode etik dan budaya lokal," katanya.
Selain berpotensi menjadi temuan penting manusia era klasik Indonesia, kerangka ini pun juga dapat dijadikan media pendidikan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman langsung di lapangan.
Dr Toetik sendiri bergabung dalam penelitian ini usai dihubungi pimpinan tim ekskavasi BPCB Jatim yang memberikan foto bagian tulang yang menyembul di galian situs.
Situs Kumitir sendiri adalah cagar budaya yang diduga sebagai istana Bhre Wengker di Kompleks Kotaraja Majapahit.