Misteri Ombak di Kolam TNI AL Juanda, Tim Khusus Cari Penyebabnya
Hingga kini, belum ada penjelasan terkait apa penyebab pasti fenomena ombak misterus di Kolam Renang Tirta Krida di Komplek Puslatdiksarmil TNI AL Juanda.
Kepala Bagian Penerangan, Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Laut (Kodiklatal), Letkol Laut (P) Khusus Agus Triawan, mengatakan, secepatnya pihaknya akan segera melakukan penelitian terkait hal ini.
"Ini instruksi, sesuai perintah Panglima Kodiklatal, Laksda TNI Darwanto," kata Agus, saat dihubungi ngopibareng.id melalui sambungan telepon, Rabu, 3 Oktober 2018.
Penerjunan tim khusus ini pun bertujuan untuk menggali apa penyebab ombak itu muncul di kolam yang seharusnya berair tenang tersebut.
Selain itu, hal ini juga demi kemanan dan kenyamanan operasional kolam yang biasa dipakai oleh masyarakat umum dan fasilitas pelatihan siswa yang hendak masuk tentara.
Sebelumnya, dalam beberapa hari terakhir warga digegerkan dengan sebuah tayangan video yang viral di media sosial. Video itu menampilkan adanya fenomena aneh munculnya ombak yang terjadi di kolam ini.
Fenomena kemunculan ombak itu bahkan dikaitkan dengan bencana gempa bumi disertai tsunami di wilayah Palu dan Donggala baru-baru ini, karena kejadiannya disebut dalam waktu yang bersamaan.
BMKG mengatakan kejadian di kolam renang itu bukan berasal dari kejadian kegempaan yang tercatat di wilayah Surabaya, Sidoarjo atau sekitarnya.
Dengan adanya kejadian ini, BMKG pun mengimbau masyaraat agar tak mudah terpengaruh pemberitaan, misinformasi ataupun disinformasi yang sengaja disebarluaskan dengan tujuan meresahkan.
"Masyarakat kami imbau tidak terpengaruh kepada berita-berita yang meresahkan, dan tidak dapat dipertanggung jawabkan," kata Nurhuda.
Senada, Komandan Pangkalan Udara TNI AL Juanda Kolonel Laut Bayu Alisyahbana juga mengatakan dengan adanya kejadian ini, dirinya mengimbau agar masyarakat tak perlu panik.
Menurutnya fenomena ini tak dapat dijelaskan dengan teori apapun. Kejadian ini juga tak bisa dijelaskan secara nalar. Bahkan, bagi Bayu, fenomena bisa saja tanda-tanda kebesaran tuhan untuk memperingatkan umatnya.
"Saya kira dan saya imbau masyarakat tidak perlu panik terbawa ke pemikiran yang tidak-tidak, biarkan saja ini terjadi apa adanya karena bagaimanapun juga ini bukan kehendak kita sebagai manusia," pungkas dia. (frd)