Misteri Mayat Perempuan dan Orok Bayinya di Kebun Tebu Kediri
Kasus penemuan mayat perempuan dan orok bayi di kebun tebu Desa Siman, Kecamatan Kepung, Kediri sampai saat ini masih misteri. Mulai identitas korban hingga penyebab kematiannya belum diketahui.
Perempuan dengan ciri-ciri tinggi 170 cm, kulit sawo matang, rambut ikal panjang 46 cm (sepunggung), gigi kanan kiri gingsul, hidung sedikit pesek, dalam keadaan hamil dan sudah melahirkan, serta memakai baju daster warna putih bergaris hitam ditemukan sudah tidak bernyawa.
Kondisi tubuhnya nyaris membusuk, karena diperkirakan meninggal lebih dari 2 hari. Di samping itu, di bagian wajah sudah menghitam kebiru-biruan ditemukan terlentang di area lahan kebun tebu milik warga Dusun Mulyorejo, Desa Kampung Baru, Kepung, Kediri.
Menurut cerita sejumlah warga sekitar, korban ini bukan warga setempat, karena banyak warga yang tidak mengenal. Bahkan ada yang menduga korban ini warga Desa Slatri, Kecamatan Kasembon, Malang.
Namun, hingga saat ini belum ada juga keluarga korban yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya. Bahkan, pihak Polsek Kepung telah menyebar info orang ditemukan di sejumlah media sosial. Karena hingga saat ini mayat masih terbujur di kamar mayat RSUD Pare, Kediri.
Banyak orang menduga korban yang meninggal itu merupakan orang dengan gangguan kejiwaan. Ada juga yang membantah dugaan tersebut. Alasannya, pakaian korban rapi dan bersih bukan gambaran sosok ODGJ yang identik berpakaian kumal.
Kulit tubuhnya bersih berwarna sawo matang, rambutnya juga rapi panjang sepunggung tidak kumal. "Menurut saya bukan ODGJ. Ini orang normal. Bisa jadi orang normal bunuh diri," kata Purwadi, salah satu warga setempat.
Banyak kejanggalan dan praduga terhadap penemuan mayat perempuan berusia kurang dari 30 tahun ini. Bahkan, masyarakat menduga korban ini hamil di luar nikah kemudian dibunuh oleh pacarnya karena tidak mau bertanggung jawab.
Ini diperkuat dengan saksi warga sekitar yang melihat mobil mewah warna putih melintas di jalan tempat kejadian perkara 3 hari sebelum penemuan mayat tersebut. Padahal jalan menuju lokasi TKP tidak layak untuk dilalui. Berlumpur dan bergelombang, karena jalan itu sering dilalui truk muatan tebu.
Meski demikian, polisi menganggap mayat perempuan dan orok bayi yang ditemukan di kebun tebu itu bukan korban pembunuhan. Hal ini dibuktikan hasil autopsi.
"Hasil autopsinya sudah keluar dan tidak ada tanda-tanda luka atau lebam bekas penganiayaan pada tubuhnya. Tubuhnya utuh, hanya saja wajahnya agak menghitam itu karena mayat ini meninggal sudah lama," kata Kapolsek Kepung Iptu Sarwo Edi saat dikonfirmasi ngopibareng.id.