Misteri Makhluk Penunggu Sumur Eks Sekretariat Persik Kediri
Kantor Sekretariat Persik di Jalan Ponorogo, Kota Kediri, sudah tiga tahun ini dialihfungsikan menjadi gudang arsip milik Pemkot Kediri. Tidak banyak yang tahu jika di ruang belakang bangunan tersebut terdapat sebuah sumur tua.
Konon sumur tua ini dihuni oleh makhluk astral yang sering menampakkan diri. Pengalaman mistis ini pernah dialami salah satu pengurus Persik Kediri yang mengaku pernah menjumpai sosok makhluk astral ini. Sosoknya, perempuan memakai baju tradisional sedang duduk di kursi ruang tengah. Kursi itu biasa digunakan untuk rapat pertemuan manajemen klub, kala itu.
"Saya waktu itu sedang sendirian lembur di kantor hingga pukul 19.00 WIB. Awalnya saya ditemani sama teman. Setelah pekerjaan selesai, teman saya pulang. Tinggal saya sendirian. Saat saya berkaca, saya melihat sosok perempuan matanya melotot menatap ke depan," kata salah satu pengurus yang tak mau disebutkan namanya, Jumat 12 Agustus 2022 di Stadion Brawijaya Kediri.
Menurut Edi pengalaman gaib tidak hanya pernah dialami oleh pengurus klub pun pelatih. Dulu pernah ada petugas DLHKP datang bermaksud untuk memangkas pohon pule.
Saat pemangkasan berlangsung tiba-tiba saja alat benda tajam yang digunakan untuk memotong mendadak jatuh dan hampir mengenai petugas yang ada di bawah. Bahkan alat tangga yang digunakan untuk naik, ambruk ke badan. Pasca kejadian itu, petugas DLHKP tidak berani datang lagi kesini.
"Maksud saya kan tak suruh potong pohonnya biar pendek karena khawatir kalau turun hujan tidak mengenai gedung sekolah taman kanak-kanak yang ada di sebelah. Saat proses pemotongan, terjadi peristiwa itu," katanya.
Untuk saat ini tepi badan sumur sedikit mengalami kerusakan karena tertimpa pohon. Sumur tua ini diperkirakan memiliki kedalaman kurang lebih sekitar 12 meter.
Ngopibareng.id bertemu dengannya usai laga pertandingan Persik Kediri melawan Borneo FC. "Waktu itu posisi makhluk astral tepat di belakang saya. Karuan saya yang langsung lari Mas, takut," kenangnya.
Semenjak itu, ia trauma tidak pernah lagi kerja lembur sampai larut malam di kantor sekretariat. Bapak satu anak ini lebih memilih untuk pulang sore ketimbang dijumpai makhluk astral penunggu sumur tua.
Tidak hanya pengurus, pelatih asal Solo yang pernah menukangi Persik Kediri di liga tahun 2016 lalu juga pernah ditemui makhluk astral penghuni sumur tua.
"Si pelatih waktu itu kan memilih tinggal di kamar belakang bersama pelatih kiper. Dia cerita pada saya pernah ditemui makhluk gaib," cerita Edi GD, salah satu pentolan suporter Persik Mania.
Meski sering mengalami peristiwa gaib, pantang bagi Edi GD untuk takut. Hingga sekarang, pria yang bertugas sebagai anggota Satpol PP itu, lebih memilih tinggal dan menetap di sana.
"Saya tinggal di sini sejak tahun 2010, sejak era kepengurusan manajemen lama Pak Anang. Selain sumur tua di sini juga ada pohon pule. Kata orang Jawa, pohon pule disukai roh halus entah benar atau nggak," ujar bapak tiga anak ini .
Edi mengatakan sumur tua yang ada di belakang memang dihuni makhluk astral. "Suatu hari saya pernah didatangi orang dari Jakarta , kerabat dari pemilik rumah ini sebelumnya. Begitu datang orang itu langsung bergegas menuju sumur menanyakan, Mas sumurnya masih dirawat? Langsung saya diberi uang. Saya disuruh beli dupa dan kembang telon saat itu," cerita Edi GD.
Edi mengaku sebelum dirinya tinggal di eks kantor Sekretariat Persik, sumur tua itu sudah ada sejak dulu. Pernah di tahun 2018, datang berkunjung seorang paranormal yang ingin mengambil tanah di area sekitar sumur sebagai bagian dari ritualnya. Paranormal itu meyakini jika sumur tersebut bertuah dan banyak menyimpan pusaka.
"Sepengetahuan saya di sini memang ada, tetapi penunggunya ini nggak mau. Kalau dilihat paranormal, dia berubah wujudnya. Kalau sama saya, ya bener-bener itu wujudnya. Mohon maaf ya, makhluk lain kan juga ada, toh dia juga ciptaan Tuhan," kata Edi.
Edi menyebut, tempat ini kerap kali menjadi singgahan makhluk astral untuk berkumpul. "Di sini banyak Pak, makhluk astral berseliweran. Terkadang saat saya tidur disapa panggil nama suara cewek, kadang cowok. Terkadang ada nonik Belanda. Di sini perumpamaannya saya anggap pasar. Ada orang meninggal tertabrak bus, main di sini," ceritanya.