Misi Ponpes Afiliasi Khilafatul Muslimin Siap jadi Mujahid Da'wah
Pondok Pesantren Ukhuwah Islamiyah (PPUI) Khalifatul Muslimin di Mojokerto yang menjadi afiliasi dari kelompok Khilafatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qodir Hasan Baraja memiliki visi dan misi.
Benner bertuliskan visi dan misi itu terpampang jelas di dinding depan komplek asrama santri Ponpes yang berada di Dusun Pandanrejo, Desa Simbaringin, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto itu.
Visinya adalah Rahmatan Lil Alamin. Sedangkan misinya terdapat enam poin. Pertama, menuju tauhid yang murni atau bersih dari noda syirik. Kedua, menuju 'aqidah yang kuat, lurus, dan ubudiyah assunnah. Ketiga, membentuk pribadi berakhlaqul karimah.
Keempat, berguna bagi ummat (rahmat bagi seluruh alam). Kelima, siap jadi mujahid da'wah tegaknya sistem khalifah 'alaa minhajin nubuw'wah. Dan keenam, cakap, terampil percaya diri, dan mandiri.
Ponpes ini memiliki 24 orang santri perempuan dan laki-laki yang masih di bawah umur. Mulai dari usia 6 sampai 9 tahun. Mereka datang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur. Di antara, Gresik, Sidoarjo, Surabaya, dan Madura.
Sedangkan untuk tenaga pendidiknya, terdapat 12 orang. Para santri dan tenaga pendidik semuanya bermukim di Ponpes yang menjadi afiliasi dari kelompok Khalifatul Muslimin tersebut. "Santri dan gurunya ada di sini, mukim di sini," kata Pengasuk PPUI Khalifatul Muslimin Mojokerto, Muhammad Nursalim, Selasa 14 Juni 2022.
Ponpes PPUI Khilafatul Muslimin tidak memiliki lembaga pendidikan formal. Namun para santri tetap ada proses belajar mengajar meski tidak memiliki kurikulum khusus. Yang paling diunggulkan adalah hafalan Al Quran.
Untuk mencapai visi dan misi, para santri didik dengan pendekatan karakter dan diwajibkan menghafalkan Al Quran minimal 9 juz. "Yang unggulan itu hafalan Al Quran, wajib hafal 9 juz. Tapi juga ada pembelajaran menulis, membaca, dan berhitung, matematika," ujarnya.
Tiap santri dibebaskan dari biaya apapun alias gratis. Semua kebutuhan sehari-hari santri berasal dari donatur. "Banyak donaturnya. Kadang ada dari wali santri, kadang ada Danramil, intel Polsek juga kesini bawa beras," tegas Nursalim.
Diakuinya, Ponpes ini masih ada kaitannya dengan kelompok Khalifatul Muslimin yang dipimpin Abdul Qodir Hasan Baraja. Namun secara legalitas tergabung dalam yayasan Ukhuwwah Islamiyyah di Bekasi.
"ini termasuk salah satu cabangnya yayasan yang di Bekasi. Kalau itu (Abdul Qodir Hasan Baraja) adalah khalifahnya. Pondok ini yang bergerak di pendidikannya, begitu," tandasnya.