Miris, Sekitar 20 Anak Per Hari Harus Cuci Darah di RSUD Dr Soetomo
Sekitar 20 anak tiap hari harus melakukan cuci darah di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Mereka harus melakukan tindakan medis tersebut karena gagal ginjal.
Data dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Jawa Timur menyebutkan, salah satu penyebab terjadinya gagal ginjal pada anak karena soal pola makan. Yaitu anak sering mengkonsumsi makanan ringan dan mie kemasan yang berlebihan. “Mungkin ada rata-rata sekitar 20 per hari anak cuci darah,” ujar Ketua IDAI Jawa Timur dr. Sjamsul Arief, MARS, Sp.A(K) dikutip video.com pada Sabtu 10 Agustus 2024.
Dijelaskan dr Sjamsul Arief bahwa IDAI menghimbau para orang tua memperhatian pola makan. Tujuannya agar anak terhindari dari gagal ginjal. “Paraa orang tua untuk memperhatikan pola makan dan minum buah hati mereka,” tandasnya.
Di Jawa Timur, lanjut dr Sjamsul Arief, bahwa yang bisa melakukan hemodialisis atau cuci darah ada di RSUD Syaiful Anwar Malang dan RSUD Dr Soetomo Surabaya. Dan rencananya akan ada tambahan lagi rumah sakit untuk rujukan cucu darah. Dengan tambahan itu guna menghindari penumpukan pasien yang alami gagal ginjal. “Agar tidak menumpuk di satu rumah sakit saja,” tambahnya.
Disebutkan, dr Sjamsul Arief, IDAI Jatim punya sejumlah program yang lebih ke penyuluhan. Yaitu mereka yang bekerja di puskesmas-puskesmas untuk memberikan penyuluhan. “Itu adalah materi penyuluhan walaupun titik berat kita ke masyarakat ini adalah mengatasi stunting,” tandasnya.
Sebelumnya Kemenkes juga telah menerbitkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02./2/I/3305/2022 tentang Tata Laksana dan Managemen Klinis Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (Atypical Progressive Acute Kidney Injury) Pada Anak di Fasilitas Pelayanan Kesehatan sebagai bagian peningkatan kewaspadaan.
Surat keputusan ini memuat serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan lain dalam melakukan penanganan terhadap pasien gagal ginjal akut sesuai dengan indikasi medis.
Advertisement