Miris, Sebagian Besar Anak di Bondowoso Hanya Lulusan SD
Program wajib belajar 12 tahun di Bondowoso rupanya masih jauh dari harapan. Ini ditunjukkan angka Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Bondowoso hingga 2022 yang masih mencapai 6,22 tahun.
Artinya, masih banyak warga Bondowoso lulusan sekolah dasar (SD). Atau setelah menempuh pendidikan selama 6 tahun di SD, banyak anak di kabupaten berjuluk Kota Tape tidak melanjutkan ke SMP hingga SMA/SMK.
Kendati begitu, rata-rata lama sekolah Bondowoso meningkat dalam tiga tahun terakhir. Namun, peningkatannya tidak signifikan. Pada 2020, rata-rata lama sekolah 5,93 tahun, pada 2021 naik sedikit 5,94 tahun, dan pada 2022 naik lagi mencapai 6,22 tahun.
Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Bondowoso, Sugiono Eksantoso mengatakan, beberapa faktor penyebab rata-rata lama sekolah di Bondowoso masih rendah. Pertama, perceraian dan kesulitan ekonomi keluarga hingga anak terpaksa putus sekolah begitu lulus SD. Kedua, siswa lulus SD beralih ke pondok pesantren, tapi tidak betah hingga berhenti.
"Faktor penyebab ketiga adalah pernikahan dini. Begitu lulus SD, banyak siswa di Bondowoso putus sekolah saat baru masuk SMP, karena terpaksa dinikahkan. Faktor pernikahan dini ini tugas kita bersama," kata Sugiono, Selasa 9 Mei 2023.
Guna meningkatkan rata-rata lama sekolah di Bondowoso, mantan Kepala Cabang Dispendik Jatim Wilayah Bondowoso -Situbondo itu menerangkan, Dispendik Bondowoso melakukan beberapa upaya. Diantaranya, menjalin kesepakatan dengan para kepala sekolah (kasek) SD dan SMP di Bondowoso agar siswa tidak putus sekolah.
"Kesepakatan dengan para kepala SD dan SMP untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah di Bondowoso sudah kita lakukan saat Hardiknas 2 Mei 2023. Tujuannya agar siswa lulus SD dan terus melanjutkan ke SMP hingga SMA," terangnya.
Selain itu, tambah Sugiono, memaksimalkan fungsi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Lembaga pendidikan nonformal ini dijadikan wadah anak putus sekolah untuk menyetarakan status pendidikannya.
"Dengan begitu, mereka mendapat program pendidikan kesetaraan baik paket A, B, dan C yang ijazahnya setara lulusan SD, SMP, dan SMA," tandasnya.
Advertisement