Miris, Kaki Korban Begal Sadis Itu Harus Diamputasi
Kejadian mengenaskan dialami oleh Slamet Efendi saat melewati Jl. Satelit Selatan, pada Rabu 4 Desember 2019 lalu. Sebab saat melintas di sana, ia harus bertemu dengan MH pelaku begal motor.
Setelah bertemu dua pelaku begal sadis, Hartono dan Noval, Slamet Efendi harus menerima luka bacok di kaki kanan dan jarinya. Ia pun harus kehilangan jari akibat tebasan pelaku, sedangkan sebagian kaki kanannya mengalami luka yang sangat parah.
Humas RSUD dr Soetomo, Pesta Parulian mengatakan, kondisi Slamet Efendi sangat memprihatinkan. Karena mengalami trauma psikis, apalagi setelah menerima luka sabetan pada kaki dan jarinya putus.
"Keadaan korban lebih baik dari kemarin. Cuman ada faktor psikis yang harus dirawat ke depan. Karena dia kehilangan kaki dan tangannya, lantaran terpaksa dilakukan amputasi," kata Pesta, saat dikonfirmasi, Jumat 6 Desember 2019.
Pesta menyampaikan, sebagian kaki korban terpaksa dipotong karena mendapatkan bacokan yang cukup parah. Namun untuk tangan, tidak sampai diamputasi, karena sudah langsung putus saat kejadian.
"Kaki kanannya diamputasi di bawah lutut. Tangannya itu beberapa jari. Dia mengalami traumatik amputasi di engkel atau telapak kaki. Karena tidak bisa lagi direpair, maka dilakukan amputasi engkel sebelah kanan," imbuh dia.
Sementara itu, soal kondisi korban, Pesta mengatakan kondisinya sudah stabil. Bahkan, Slamet Efendi sudah mulai dipindah ke kamar biasa.
"Sekarang pasien dirawat di ruang biasa dan cukup stabil. Hanya saja tidak mau dikunjungi karena mungkin dia masih trauma. Mudah-mudahan ke depannya bisa," ujar Pesta.
Sebelumnya, Kapolrestabes Surabaya, Kombes Pol, Sandi Nugroho mengatakan pihaknya terpaksa melakukan tembakan tegas kepada Hartono, pelaku begal sadis di Surabaya. Karena pada saat penangkapan pada Jumat 6 Desember pukul 04.00 dini hari WIB, tersangka melakukan perlawanan dengan menyabetkan senjata tajam.
"Dengan sangat terpaksa, Satreskrim Polrestabes Surabaya harus melumpuhkan pelaku begal yang telah meresahkan masyarakat. Kami terpaksa melakukan tembakan di dada kiri pelaku karena melawan dengan senjata tajam," kata Sandi saat ditemui di Kamar Jenazah RSUD Dr Soetomo, pagi tadi.
Kapolres menjelaskan Hartono inilah yang membut Slamet Efendi mengalami luka bacok di kaki dan tangan, serta harus diamputasi. Dari kejadian ini, bukan hanya Slamet Efendi saja yang menjadi korban, tapi juga ada 11 korban lain.
"Ya kalau kalian ingat, dia yang mengambil motor scoopy milik Slamet Efendi. Dia Hartono mengambil dengan memaksa, dan membacok korban karena tak mau memberikan motornya," ucap Sandi.
Advertisement