Miris, 2 Santri Aniaya Ustadz hingga Tewas Gara-gara HP Disita
Dua santri berinisial AA dan HR di Kota Samarinda, Kalimantan Timur, diamankan polisi setempat. AA dan HR diduga menganiaya ustadznya hingga tewas. Saat ditelusuri, penyebab sepele. AA dan HR tidak terima ponselnya dirampas sang guru saat belajar.
Di jalan menuju rumah, AE diketahui berada di masjid. Seusai beribadah di masjid yang berlokasi di Jalan Assadah, Samarinda HR mengajak AA untuk menemui AE pada Rabu, 23 Februari 2022 subuh. HR berencana meminta ponsel mereka kembali. Sayangnya, saat bertemu AE menolak mengembalikan ponsel tersebut.
Lantaran kesal, HR dan AA yang rupanya masih berusia remaja itu menganiaya AE menggunakan balok. HR dan AA lantas meninggalkan AE terkapar di jalanan dengan dipenuhi darah.
Tak lama berselang, seorang warga melihat AE dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Saksi tersebut lantas melaporkannya ke pihak berwenang.
"Salah satu saksi berinisial EK, 33 tahun, tiba-tiba melihat korban yang sudah terkapar dengan luka robek di kepala dan dahi," demikian jelas Kanit Reskrim Polsek Sungai Pinang Ipda Bambang Suheri, dikutip dari suara.com.
Korban Meninggal
Setelah mendapat laporan, pihak kepolisian langsung bertindak. AA dan HR telah berhasil diringkus tiga puluh menit setelah kejadian. Saat ini, dari informasi yang dihimpun, AE diketahui telah meninggal dunia. Tubuh AE dipenuhi luka. Polisi pun akan melakukan penyelidikan lebih lanjut.
"Lagi kita dalami, sekarang keduanya masih kita periksa, untuk korban sudah berada di rumah sakit dan masih menunggu hasil visum, yang jelas lukanya berada di bagian kepala," kata Andika Dharma Sena, Kasat Reskrim Polresta Samarinda, dikutip detik.com.
Dari tangan kedua pelaku, polisi berhasil mengamankan dua buah kayu balok yang digunakan untuk menghabisi nyawa sang ustadz.
"Iya untuk barang bukti cuma dua itu (kayu balok). Kami langsung melakukan penyelidikan atas kematian AE. Akhirnya sekitar setengah jam, kami pun langsung mengamankan kedua remaja yang tak lain santri dari pesantren itu," bebernya.