Minyakita Naik Rp15.700, Pasar di Bojonegoro Sudah Rp17.000 per Liter
Pemerintah lewat Kementerian Perdagangan mengumumkan harga Minyakita (minyak goreng) naik menjadi Rp15.700 per liter. Sementara di daerah-daerah seperti di sejumlah warung kelontong di Kabupaten Bojonegoro harga Minyakita sudah dijual Rp17.000 per liternya.
Kenaikan harga Minyakita disampaikan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Rp 15.700 per liternya terhitung mulai Sabtu 20 Juli 2024. Kenaikan minyak produksi pemerintah sebelum resmi diumumkan, sudah lebih dahulu disampaikan sebelumnya.
Pantauan Ngopibareng.id di beberapa warung kelontong di Kecamatan Kota Bojonegoro, harga minyak kita rata-rata sudah dijual antara Rp16.500 per liter hingga Rp17.000 per liternya. Harga terbaru tersebut mulai direspon pedagang mulai Sabtu 20 Juli 2024 ini.
Menurut Sri,55, tahun, pedagang kelontong di Kelurahan Klangon, Kecamatan Kota Bojonegoro, sebelumnya dirinya menjual minyakita dengan harga Rp16.250 hingga Rp 16.500 per liternya. Alasannya, karena sebagai pengecer mengambil selisih harga dari pedagang besar. “Memang harganya naik, Minyakita pada, pada hari ini kita menjual Rp 17.000 liternya ujarnya pada Sabtu 20 Juli 2024.
Dia menyebutkan, harga Minyakita relative murah dibanding dengan merek minyak goreng lainnya. Dia menyebut beberapa merek minyak goreng yang harganya di atas Rp17.000 per liternya. “Minyakita cukup murah, dan banyak dicari pembeli,” imbuhnya.
Sementara itu, pedagang kelontong Bu Katno di Kelurahan Ledok Kulon, Kecamatan Kota Bojonegoro, juga menjual Minyakita dengan harga Rp17.000 per lternya. Harga ini sudah mulai berlaku sehari sebelum ada kenaikan.
“Ya kita sudah menjual Rp17.000 per liter,” ujarnya singkat. Di berharap, Minyakita tidak naik lagi mengingat, minyak goreng merek ini cukup laris di pasaran dibanding dengan minyak goreng merek lainnya.
Sementara itu jarga minyak goreng Minyakita di beberapa pasar tradisional di Kecamatan Kota Bojonegoro juga naik di kisaran Rp16.500 per liternya. Seperti di Pasar Besar Kota Bojonegoro, pasar Banjarejo dan Pasar Pariwisata Kota Bojonegoro. Harga tersebut lebih rendah dibanding yang dijual di tokoh-toko kelongtong di kabupaten ini.