Minyak Goreng Naik, Pedagang Gorengan di Pasuruan Kena Dampaknya
Harga minyak goreng kemasan dan curah yang cukup tinggi menjadi pukulan bagi pedagang gorengan di Pasuruan. Tidak hanya minyak goreng yang dirasa mengalami kenaikan harga, tapi beberapa harga bahan baku gorengan lainnya juga naik. Hal itu menjadi dilema bagi pedagang kecil, sehingga mereka memilih mengecilkan ukuran gorengan yang dijualnya.
Bu Kas salah satu pedagang gorengan di Kota Pasuruan mengatakan, saat ini ongkos produksinya naik hingga 30 persen. Naiknya harga minyak goreng menjadi pukulan yang berat bagi pedagang yang menjual seribu rupiah per gorengan. "Kalau harga dinaikkan khawatir yang beli berkurang. Dilema. Jadi, mengurangi ukurannya saja," ujar Bu Kas, Senin 21 Maret 2022.
Hal yang sama diungkapkan Muslikah pedagang roti goreng. Bahan baku odadingnya mengalami kenaikan semua. Tepung terigu yang awalnya Rp 7.500 per kilogram, sekarang menjadi Rp 8.500-9.000 per kilogram. "Tepung terigu ikut naik ditambah minyak goreng naik melangit. Mungkin mengecilkan ukuran saja," ujarnya.
Muslika menjual Rp 800 per biji roti gorengnya. Menurutnya, kali ini kenaikan bahan baku tertinggi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dia sendiri masih enggan menggunakan minyak goreng bekas karena akan berdampak pada rasa roti gorengnya. "Kalau pakai minyak bekas dampak ke warna dan rasanya," lanjutnya.
Sampai saat ini minyak goreng di toko ritel di Kota Pasuruan masih langka. Belum normalnya kiriman distributor ini dikarenakan distributor membatalkan orderan minyak goreng.