Minyak Goreng Murah Rp14.000 di Probolinggo Langsung Ludes
Minyak goreng murah dalam kemasan Rp14.000 per liter di sejumlah toko swalayan di Probolinggo cepat habis dari rak penjualan. Sementara pasokan dari distributor baru dikirim dua hari kemudian.
Hal itu diungkapkan Eko Edi Purwanto, pemilik waralaba Indomaret di kawasan Bundaran Gladak Serang, Kota Probolinggo. “Rabu kemarin, toko saya dijatah 66 kemasan minyak goreng ukuran 2 liter. Tetapi dalam hitungan jam, semuanya habis terjual,” ujarnya, Kamis, 20 Januari 2021.
Eko menambahkan, setiap pembeli dijatah paling banyak dua kemasan (atau total 4 liter). Karena langsung habis, ia kemudian meminta tambahan ke distributor.
“Tetapi distributor menjanjikan kiriman selanjutnya dua hari sekali,” ujarnya. Ia mengaku, kasihan karena banyak pembeli yang menanyakan minyak goreng murah tersebut, tetapi barangnya sudah ludes terjual.
Salah seorang ibu rumah tangga mengaku kecewa karena tidak kebagian membeli minyak goreng paket hemat itu. “Katanya ada info minyak goreng murah, tetapi saat beli di toko swalayan barangnya sudah habis,” ujar Mila, warga Jalan Letjen Sutoyo, Kota Probolinggo.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Probolinggo (Sekdakot) Probolinggo, Ninik Ira Wibawati mengingatkan agar warga tidak berebut memborong minyak goreng. Ia menyatakan, pemerintah sudah menjamin pasokan dan stok minyak goreng tercukupi.
“Kami imbau, masyarakat jangan panic buying atau membeli secara berlebihan. Pemerintah menyiapkan subsidi minyak goreng selama enam bulan ke depan,” kata Sekdakot saat talkshow di Radio Suara Kota FM, Kamis, 20 Januari 2022.
Yang jelas, kata Sekda Ninik, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan penyediaan minyak goreng dengan satu harga, untuk semua merek. Dalam penerapannya, yang didahulukan dalam hal ini jaringan ritel modern seperti minimarket dan supermarket.
Khusus untuk pasar tradisional akan diberikan waktu penyesuaian. Sekda mengaku, sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Timur untuk menunggu SK Menteri Perdagangan RI terkait mekanisme penyaluran minyak goreng di luar Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo).
Sementara itu, untuk peredaran minyak goreng curah secara bertahap nantinya akan ditarik oleh pemerintah pusat. Berdasarkan data dari Bidang Perdagangan DKUPP, ada 12 distributor minyak goreng curah di Kota Probolinggo.
“Kondisi distributor minyak curah saat ini sudah tidak bisa kulak lagi, atau dengan kata lain, mereka hanya menghabiskan stok yang ada,” ujar Sekdakot.
Dikatakan, larangan peredaran minyak goreng curah sebagai bentuk perlindungan konsumen dari produk minyak goreng bekas yang tercemar.
Seperti diketahui, laju kenaikan harga minyak goreng menjadi salah satu andil terbesar inflasi Desember 2021. Pada akhir tahun lalu, inflasi bulanan Kota Probolinggo berada di kisaran 0,78 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,38.
Advertisement