Minyak Goreng Kemasan Tembus Rp39 Ribu, Ibu-ibu Surabaya Kaget
Kebijakan pemerintah mencabut harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan mulai berdampak di Surabaya. Harga per liternya melambung nyaris Rp 20 ribu.
Minyak di Surabaya Melambung
Rini, warga Surabaya mengaku kaget ketika membeli minyak goreng kemasan, pada Rabu 16 Maret 2020 kemarin. Minyak goreng yang sebelumnya dibeli Rp28 ribu untuk dua liter, melambung menjadi Rp39 ribu. Harga per liternya, naik dari Rp14 ribu menjadi Rp19.500. "Kemarin sudah naik. Sebelumnya Rp28 ribu dua liter, kemudian jadi Rp39 ribu. Saya beli di supermarket di Jemursari," katanya, Kamis 17 Maret 2022.
Hal serupa juga dialami rekan-rekannya. Rini yang sehari-hari bekerja sebagai juru masak di salah satu kantor di wilayah Tenggilis, mengatakan jika banyak rekannya kaget sebab harga melonjak tajam.
"Mereka tidak melihat label harga barunya. Setelah sampai kasir minyak dibrukno (diletakkan) saja, sebab kaget harganya naik," katanya.
Sulitnya Cari Minyak
Rini lantas menuturkan, ia mulai sering berburu minyak sejak bulan Januari 2022 lalu. Saat itu, harga minyak kemasan dua literan turun Rp28 ribu, dari sebelumnya harganya di atas Rp30 ribu. "Sejak bulan satu, harganya kan diturunkan. Itu saya mulai nyari minyak goreng murah," katanya.
Namun, juru masak yang membutuhkan sedikitnya 10 liter minyak goreng dalam satu bulan itu, mengaku harga Rp28 ribu atau Rp14 ribu per liternya, tidak mudah didapat.
Ia harus berburu ke sejumlah supermarket, kemudian menjadi member supermarket, atau menunjukkan KTP. "Biasanya pakai member, unduh aplikasi dan daftar. Atau pakai KTP," katanya.
Selain itu, pembelian juga dibatasi. Satu orang maksimal boleh membeli dua botol minyak goreng kemasan. Beruntung anak dan suaminya mau ikut antre dan membeli minyak. Sehingga sekali belanja, ia bisa mendapatkan enam botol minyak goreng dengan bantuan anak dan suaminya. "Belinya susah, sebab cepat habis stoknya di toko, dan ruwet," imbuhnya.
Beralih ke Minyak Goreng Curah
Kini minyak goreng kemasan melonjak harganya. Rini mengaku pusing harus membeli minyak goreng kemasan lagi, atau beralih ke minyak goreng curah. Sebab ia tak pernah menggunakan minyak goreng curah sebelumnya. "Ndak pernah beli yang curah, belum tahu ini gimana," katanya.
Seperti diketahui, pemerintah mencabut aturan HET untuk minyak goreng kemasan. Pemerintah justru menyubsidi minyak goreng curah. HET minyak goreng curah pun naik, dari yang semula Rp11.500 menjadi Rp14.000 per liternya.
Advertisement