Minyak Goreng Curah Populer, Kenali Kandungan dan Faktanya
Pemerintah baru saja menerbitkan aturan baru. Minyak goreng curah kini mendapatkan subsidi, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng kemasan dicabut. HET minyak goreng curah pun naik jadi Rp14.000 per liter.
Aturan Baru
HET minyak goreng sawit kini dicabut pemerintah. Keputusan itu diumumkan Menko Perekonomian Airlangga, Hartarto, dikutip dari Ngopibareng.id. Pemerintah kini melemparkan harga minyak goreng sawit ke pasaran.
"Terkait harga kemasan lain akan menyesuaikan nilai keekonomian sehingga diharapkan minyak sawit akan tersedia di pasar modern dan tradisional," kata Airlangga dalam keterangan Selasa, 15 Maret 2022.
Minyak Goreng Curah
Namun pemerintah menggerojok minyak goreng curah dengan subsidi khusus. Hasilnya, HET minyak goreng curah ditetapkan naik, dari Rp11.500 menjadi Rp14.000 per liter.
Aturan ini menurut Airlangga akan ditetapkan melalui Peraturan Menteri Perdagangan mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang akan berlaku pada 16 Maret 2022.
Fakta Minyak Goreng Curah
Minyak goreng curah sendiri adalah satu dari tiga jenis minyak sawit yang dikenali melalui Permendag Nomor 6 Tahun 2022, yaitu minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium, dikutip dari kompas.com.
Minyak goreng curah disebutkan sebagai minyak sawit yang dijual kepada konsumen dalam kondisi tidak dikemas dan tidak memiliki label atau merek.
Sementara itu, minyak goreng kemasan sederhana adalah minyak goreng sawit yang dikemas dengan kemasan lebih ekonomis.
Kualitas Minyak Goreng Curah
Sedangkan minyak goreng kemasan premium adalah minyak goreng sawit yang dikemas dengan kemasan selain kemasan sederhana.
Selain itu, minyak goreng curah juga memiliki kualitas dan melalui proses yang berbeda, dibanding dua jenis minyak lainnya.
Kompas melansir jurnal Pharmacon, menyebut jika minyak goreng curah hanya mengalami satu kali penyaringan, sedangkan kemasan mengalami dua kali penyaringan.
Hasilnya, kualitas antara minyak goreng kemasan dan curah pun berbeda. Minyak curah disebut tak memenuhi satu kriteria minyak goreng konsumsi SNI.
Yaitu syarat bilangan peroksida, alias kerusakan minyak akibat oksidasi di atas standar SNI.
Minyak goreng curah tanpa kemasan cenderung lebih mudah terpapar sinar matahari atau cahaya dan suhu tinggi. Dua faktor yang mempengaruhi proses oksidasi.
Hasilnya, angka peroksida cukup tinggi, menandakan kerusakan pada minyak goreng curah, dan akan segera mengalami ketengikan karena proses oksidasi.