Minyak Goreng Bermerek Langka di Bojonegoro, Minyak Curah Naik
Minyak goreng langka di sejumlah pasar di Kabupaten Bojonegoro dalam dua-tiga hari ini. Kelangkaan minyak goreng ini dirasakan pedagang kelontong dan ibu-ibu.
Para pedagang kelontong yang melayani pembelian konsumen menengah ke bawah mengaku kesulitan mendapatkan barang. Seperti di Pasar Besar Kota Bojonegoro, Pasar Banjarejo, juga pasar tumpah seperti di depan SMA Negeri 3 Kota Bojonegoro.
Para pedagang mengakui harga minyak goreng bermerek dijual dengan banderol standar di pasaran, yakni dengan harga di atas Rp17.000 per liternya. Namun, minyak goreng bermerek tersebut sulit ditemukan di pasaran.
“Saya yang pedagang saja kesulitan kulakan,” ujar Muriono, 58 tahun, pedagang di Pasar Kota Bojonegoro kepada Ngopibareng.id, Jumat 11 Februari 2022.
Dampak dari langkanya minyak goreng dengan merek tertentu membuat warga mencari alternatif. Mereka kini membeli minyak goreng curah dan tanpa merek. Harga minyak goreng ini sebelumnya relatif lebih murah dibanding yang bermerek. Namun, sejak terjadi kelangkaan minyak goreng, harganya meningkat.
Misalnya minyak curah yang sebelumnya dijual dengan harga Rp14.000, kini naik menjadi Rp 16.000 per liternya. “Ya, terpaksa kita beli minyak goreng curah,” tegas Yuli, warga Kelurahan Ledok Kulon, Kota Bojonegoro.
Menanggapi krisis ini, Juru Bicara Pemerintah Kabupaten Bojonegoro, Tri Guno mengaku, untuk sementara belum mengagendakan operasi pasar khusus untuk minyak goreng. Dirinya menyebut, Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Bojonegoro lebih dulu berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna mengatasi kelangkaan minyak goreng ini.
“Kita menunggu konfirmasi soal kelangkaan minyak goreng ini,” ujarnya singkat.
Dua hari lalu, Unit Tindak Pidana Ekonomi (Pidek) Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Bojonegoro menggelar inspeksi mendadak ke sejumlah gudang distributor di Kecamatan Kapas dan Kecamatan Balen. Pengecekan di gudang dipimpin Kepala Unit 3 Pidek Satreskrim Polres Bojonegoro Inspektur Satu Joko Sutrisno. ”Ini perintah langsung Pak Kapolres (AKBP Muhammad),” dalam keterangan pers Rabu 9-Februari-2022 lalu.
Sembilan bahan pokok yang disidak, lanjut Joko Sutrisno, di antaranya beras, gula pasir, minyak goreng, mi instan. Pengecekan akan terus dilakukan dengan sasaran acak di beberapa tempat di pasar-pasar Bojonegoro. Dia menambahkan jika ditemukan ada oknum sengaja menimbun untuk keuntungan pribadi, maka Polres Bojonegoro akan menindak sesuai aturan hukum.”Kita tindak jika ada yang menimbun,” tandasnya.
“Dari dua gudang distributor yang kita sidak, untuk ketersediaan sembako masih aman atau stok masih dalam tahap normal,” jelasnya.