Minuman Kemasan Memicu Diabetes pada Anak, Ini Penjelasan Dokter
Minuman kemasan, cokelat, dan permen sering dianggap sebagai pemicu diabetes pada anak-anak. Anggapan ini muncul sebab dalam minuman kemasan terdapat kandungan gula dua kali lipat lebih banyak.
Menjawab hal tersebut, dokter spesialis anak, dr Nur Rochmah, Sp.A (K) menjelaskan, minuman kemasan atau makanan manis tidak serta merta dapat menyebabkan diabetes pada anak.
"Artinya begini, orangtua harus memahami kebutuhan harian kalori anak. Misalnya anak dengan berat badan 20 kilogram kebutuhan kalorinya 1.500 kalori, ini harus dihitung bisa dirupakan makanan apa," kata dokter Nur Rochmah kepada Ngopibareng.id.
"Oh, misalnya anak suka susu UHT ya, kalori dari susu tersebut dikurangi kebutuhan kalori harian, lalu dihitung lagi sisanya mau dirupakan makanan apa," imbuhnya.
Intinya, ujar dokter Nur Rochmah, orangtua harus memahami kebutuhan kalori anak tidak asal memberikan makanan. Harus paham berapa kebutuhan kalori dan dirupakan makanan apa.
"Nah, kalau kalori yang diberikan terlalu banyak setiap harinya. Misal, diberikan permen, roti atau susu UHT setiap hari tanpa menghitung kebutuhan kalori harian anak, ini yang akan menumpuk surplus. Dan surplus bisa menjadi obesitas yang dapat memicu diabetes melitus tipe dua," jelasnya.
Tak lupa dokter Nur Rochmah juga memberikan tips pada orang tua untuk menghindarkan anak dari diabetes.
Pertama yang harus dilakukan ialah mengubah mindset terlebih dahulu. Terutama mindset bahwa kalau belum makan nasi berarti belum makan.
"Mindsetnya dulu harus diubah, lingkungan keluarga juga harus diyakinkan untuk menjalani pola hidup sehat. Makanan tidak boleh yang manis-manis, terutama apabila di keluarga ada riwayat diabetes juga harus hati-hati," paparnya menegaskan.
Untuk diketahui, diabetes pada anak dapat dikenali dengan gejala banyak makan, banyak minum dan gejala yang paling khas ialah sering buang air kecil (pipis).
"Gejalanya sering pipis, apalagi kalau malam ke kamar mandi 4 sampai 5 kali, itu orang tua harus waspada untuk memeriksakan anaknya ke dokter. Dicek ke dokter apakah anak ini ada diabetes atau tidak atau pre diabetes," terangnya.
Pada diabetes melitus tipe dua gejala yang juga harus diwaspadai adalah obesitas atau kegemukan.