Minuman Kaum Sufi, Ini Ijazah Doa dan Wirid Sebelum Minum Kopi
Muasal kopi menjadi minuman mempunyai sejarah panjang. Di antara versi terkait sejak kapan kopi dikenal sebagai minuman, adalah sebuah riwayat dari Abu Thayib al-Ghazali dalam Syudzur Dzahab. Menurutnya, orang yang pertama kali menyeduh kopi ialah Nabi Sulaiman.
Nabi Sulaiman AS Menyeduh Kopi
Menurut Abu Thayib al-Ghazali, Nabi Sulaiman mendapatkan petunjuk dari Allah melalui Jibril agar menyeduh biji kopi sebagai ramuan atas penyakit yang menimpa penduduk di sebuah kota. Karena kandungannya yang berkhasiat, kopi pun mampu mengobati penduduk tersebut.
Namun kemudian, kopi terlupakan sampai abad 10 Hijriah atau abad 16 Masehi.
Pembahasan kopi kembali muncul pada abad ke 15 Hijriah. Abdul Qadir al-Jaziri (lahir; 1505) menceritakan tentang penyebaran minum kopi dalam kitabnya berjudul 'Umdatus Shafa'. Dalam kitab tersebut, ia mengisahkan tentang minuman kopi yang dinikmati para sufi di Yaman.
Yakni ketika seorang mufti besar bernama Jamaluddin adz-Dzabhani (wafat: 1470) dari Yaman, sedang melakukan perjalanan ke Bar'Ajm (kawasan non Arab). Di sana ia menemukan orang-orang sedang meminum kopi. Lalu ia pun membawa pulang biji kopi tersebut.
Tidak lama setelah perjalanan tersebut, adz-Dzabhani mengalami sakit yang cukup serius. Ia pun teringat akan minuman khasiat yang diminum oleh orang-orang non Arab. Setelah menyeduhnya, ia merasakan kesegaran dalam tubuhnya.
Demi Zikir 40 Hari, Sejarah Kopi bagi Kaum Sufi
Adapun untuk asal dari kopi sendiri, Al-Jaziri menyebutkan dalam kitab 'Umdatus Shafa' berasal dari tanah Ibnu Sa'duddin, atau daerah Habasyah (sekarang Etiopia, Afrika).
Dalam riwayat lain, biji kopi pertama kali ditemukan pada abad ke-8 Hijriah. Riwayat ini sebagaimana dituliskan oleh Habib Abdurrahman bin Muhammad Al-Husainy Al-Hadramy dari marga Alaydrus (1070-1113 H), dalam kitab berjudul'Iinaasush Shofwah bi Anfaasil Qohwah'.
Ia menjelaskan jika seorang ulama sufi terkenal, Imam Abul Hasan Ali Asy-Syadzili merupakan sosok penemu kopi pertama.
Awalnya, kopi diminum untuk keperluan mendekatkan diri kepada Allah. Salah satu riwayat menceritakan, saat Abul Hasan Ali Asy-Syadzili diberi ijazah wirid dari gurunya, Syaikh Abdullah Al-Masyisyi, ia selalu gagal.
Pasalnya, wirid harus dilakukan selama 40 hari tanpa tertidur dan batal wudhu. Sayangnya, Asy-Syadzili selalu gagal, sebab ia ketiduran. Tidak lama saat tertidur, ia pun mendapatkan petunjuk akan manfaat biji kopi yang mampu mengatasi kantuk sehingga bisa membantunya untuk melakukan wirid tersebut.
Minuman Para Sufi
Setelah mengetahui manfaat kopi yang luar biasa bagi tubuhnya, ia pun kemudian meracik kopi dan menyeduhnya menjadi sebuah minuman. Hingga kopi menjadi minuman favoritnya untuk menyendiri mendekatkan diri pada Ilahi.
Atas kecintaannya terhadap kopi, Imam Abul Hasan Ali Asy-Syadzili pun menuliskan syair tentang kopi dengan begitu dalam.
"Wahai orang-orang yang asyik dalam cinta sejati denganNya, kopi membantuku mengusir kantuk. Dengan pertolongan Allah Ta'ala, kopi menggiatkanku taat beribadah kepadaNya di kala orang-orang sedang terlelap."
Ia pun kemudian mempopulerkan nama Qahwah (kopi). 'Qof' bermakna quut (makanan), 'Ha' bermakna hudaa (petunjuk), 'Wawu' bermakna wud (cinta), dan 'Ha' bermakna hiyam (kantuk). Adapun untuk kata 'Qahwah' sendiri dalam bahasa Arab bermakna kekuatan.
Ijazah Doa Gus Qoyyum
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nur Lasem Rembang KH Abdul Qoyyum Mansur (Gus Qoyyum) memberikan ijazah berupa bacaan wirid sebelum minum kopi (ngopi) yang dijelaskan dalam kitab Tatsbitul Fuad karya Syekh Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al-Haddad.
Gus Qoyyum menerangkan, pada halaman ke-13 jilid ke-2, ada satu bab berjudul Ma yuqalu ‘inda syurbil qahwah (مايقال عند شرب القهوة), yakni doa atau wiridan yang diucapkan ketika hendak minum kopi.
Pertama, Waktu Subuh
Apabila hendak minum kopi pada waktu subuh, membaca:
Surat Al-Fatihah 1 x
Ayat Kursi 1 x
Kedua, Waktu Dhuhur
Apabila hendak minum kopi pada pada waktu Dhuhur, membaca:
Surat Al-Fatihah 1 x
Surat Quraisy 1 x
Surat Al-Kautsar 1 x
Surat Al-Ikhlaas 1 x
Ketiga, Waktu Sebelum Sahur
Apabila hendak minum kopi pada waktu sahur secara khusus, membaca:
Ya Qawiyyu (يَا قَوِيُّ) 166x
Keempat, Waktu Lainnya
Apabila hendak minum kopi pada waktu selain tiga waktu yang dijelaskan di atas, membaca surat Al-Fatihah dan lebih sempurna ditambah membaca Ayat Kursi.
Sumber: “Gus Qoyyum – Doa Ngopi”