Minta Maaf, Remaja Pelindas Kuburan Mengaku Hanya Iseng
Sejumlah remaja yang melakukan aksi kebut-kebutan motor di atas area pemakaman mengaku menyesali perbuatannya, mereka menyebut perbuatan itu hanya iseng belaka. Aksi tersebut, sebelumnya terekam dalam sebuah video dan viral di media sosial.
Hal itu dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera. Dia mengatakan penyesalan itu dinyatakan oleh para remaja usai dimintai keterangan kepolisian, pada Rabu, 24 Juli 2019, malam.
"Mereka mengaku hanya iseng saja, mengatakan bahwa mereka khilaf, biasalah, kemudian tidak tahu, tapi ini berpotensi (meresahkan) maka kita panggil untuk langkah antisipasi," kata dia, saat ditemui di Mapolda Jatim, Kamis, 25 Juli 2019.
Sedikitnya, kata Barung, ada empat orang yang dimintai keterangan oleh kepolisian terkait video berdurasi 23 tersebut. Mereka yakni, Jidan, pelajar 18 tahun, yang berperan sebagai pengendara sepeda motor. Haris Maulana, 18 tahun, berperan sebagai pengendara sepeda motor.
Kemudian si perekam video, Fani Wahyudi, 18 tahun. Dan Umar Faruq, 29 tahun, orang yang pertama kali menyebarkan video itu ke sejumlah grup WhatsApp, sebelum akhirmya viral di media sosial.
"Video itu sendiri, diambil sekitar bulan marwt 2019 dan diviralkan oleh Umar Faruq pada Kamis, 24 juli 2019 sekitar pukul 16.00 Wib. yang mana pertama kali diupload ke groub WA dan selanjutnya masuk dan terupload oleh akun instagram @lambe_turah dan menjadi viral," kata dia.
Kendati demikian, kepada para pelaku, polisi hingga kini belum melakukan tindakan secara hukum atau penyelidikan kasus. Hal itu lantaran, tak ada pihak yang melaporkan aksi tersebut secara resmi ke pihak kepolisian.
Polisi dan sejumlah penajabat Desa Kebunrejo, kecamatan Grati, Pasuruan hanya melakukan pembinaan, agar para pelaku menyesali perbuatannya. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi amarah warga setempat.
"Sudah kita panggil dan lakukan pembinaan, dan yang bersangkutan sudah membuat pernyataan dan menyesali perbuatannya, yang disadarinya itu sangat menyakiti keluarga (yang dimakamkan)," kata dia.
Advertisement