Minta Lurah Berbenah, Eri: Kalau Merasa Berat, Munduro Gak Popo
Hari pertama efektif kerja di tahun 2022, Walikota Surabaya Eri Cahyadi melakukan pertemuan khusus dengan lurah se-Surabaya di Aula Sawunggaling Kantor Pemkot Surabaya, Jalan Jimerto, Surabaya, Senin 3 Desember 2022.
Dalam pertemuan itu, Eri memberikan pengarahan terkait fokus kerja pemkot usai mutasi besar-besaran. Dalam arahannya itu, Eri kembali menegaskan, kelurahan bukanlah tempat orang-orang buangan. Justru, tempat orang-orang hebat dan berkompeten menjadi pemimpin satu wilayah.
"Saya meminta kepada lurah agar menjadi orang-orang yang hebat dan berani. Karena otomatis kelurahan itu diisi orang-orang yang punya kemampuan," ungkap Eri.
Ia menyampaikan, bahwa lurah atau camat dipilih bukan karena kedekatan atau kenal dengan walikota. Namun, mereka terpilih karena memiliki kompetensi sesuai hasil dari asesmen.
Eri pun memberi penawaran, bagi para lurah yang tidak mampu bekerja dengan baik, dapat mengajukan pengunduran diri.
"Kalau merasa berat jadi lurah, tolong sampaikan surat pengunduran diri. Karena saya menjadikan njenengan (anda) lurah dari hasil nilai tes asesmen. Sehingga saya harap nilai tes itu sesuai dengan kinerja di lapangan," tegas mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu.
Eri juga meminta agar semua lurah harus bisa dihubungi warga jika mereka membutuhkan. Juga, tidak ada lagi lurah yang tidak bisa memberikan solusi atas permasalahan warga. Sebab, lurah adalah garda terdepan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
Ia berpesan, agar lurah harus terjun ke lapangan. Dia tak ingin lurah kerjanya hanya duduk di belakang meja, atau bahkan ketika ada bayi stunting dan warga yang tidak mampu bayar sekolah anaknya, justru lurahnya tidak tahu.
"Makanya saya berharap lurah turun ke lapangan agar tahu kondisi warganya seperti apa. Turun ke lapangan ketika ada hujan atau banjir. Kalau njenengan tidak mampu, munduro gak popo," jelasnya.
Agar kinerja lurah optimal, pemkot akan menyodori kontrak kinerja. Ini sebagai bentuk evaluasi dan pertanggungjawaban terhadap output dan outcome hasil dari kinerja.
Di sisi lain, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya itu mengajak seluruh lurah untuk menciptakan hubungan kekeluargaan dan gotong-royong di lingkup Pemkot Surabaya. Sebab, pemkot ibarat sebuah perahu besar yang di dalamnya memiliki tujuan sama untuk menyejahterakan warga Surabaya.