Minim Peserta, BPJS Ketenagakerjaan Pasuruan Gencar Sosialisasi
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS TK) Pasuruan terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pekerja, khususnya dari sektor non formal, agar meningkatkan kesadaran akan pentingnya jaminan keselamatan selama bekerja.
Kepala kantor BPJS TK cabang Pasuruan, meliputi Pasuruan dan Probolinggo, Karma Krisnadi mengatakan, sosialisasi terus digencar, lantaran jumlah kepesertaan dari sektor Bukan Penerima Upah (BPU) atau dikenal sektor informal masih minim. “Kita gencar terus dari satu tempat ke tempat lain. Kalau ada yang mengundang kami, monggoh, sangat welcome,” kata Karma.
Target kepesertaan tahun 2018 sebesar 23.221 peserta. Namun, kata Karma, sampai akhir tahun 2018 lalu, jumlah pesertanya hanya mencapai 15.856 peserta atau 68 persen saja.
“Dari target kepesertaan 23.221, sampai akhir tahun kemarin hanya tercapai 15.856 peserta. Angka ini memang masih jauh dari target yang ditetapkan” jelasnya.
Menurut Karma, angka kepesertaan BPJS TK dari sektor informal ini masih sangat kecil. Mengingat bahwa demografi masyarakat di Pasuruan dan Probolinggo banyak masyarakat yang berusaha secara mandiri.
"Langkah dari BPJS TK sendiri terus melakukan sosialisasi agar ada kesadaran dari pekerja non formal ini untuk memberikan jaminan keselamatan selama bekerja," sambung dia.
BPU atau sektor informal sendiri adalah kepesertaan yang didapat dari warga masyarakat yang bekerja secara mandiri. Baik berwiraswasta sampai bekerja sebagai petani, peternak, pedagang atau nelayan.
Dari BPJS TK sendiri sudah rutin melakukan sosialisasi terkait kepesertaan BPU. Termasuk salah satunya tahun kemarin ada kepesertaan baru dari nelayan di Kota Probolinggo hingga 700 nelayan.
“Termasuk juga ojek online di Pasuruan, namun memang belum semuanya tercover dan terdaftar sebagai peserta BPJS TK,” terang Karma.
Lebih lanjut Karma menguraikan, untuk BPU sendiri agar tidak memberatkan peserta, bisa mengambil 2 jaminan yaitu Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM) dengan hanya iuran Rp 16.800 perbulannya. Sedangkan ada juga yang 3 program yaitu JKK, JKM dan Jaminan Hari Tua (JHT) dengan iuran Rp 36.800 perbulannya. “JHT ini sifatnya bisa seperti tabungan, untuk tabungan hari tua nantinya,” imbuh Karma.
Sementara untuk tahun 2019 ini, BPJS TK mengatakan tidak memiliki target angka tertentu. “Kita targetkan kepesertaan sebesar-besarnya untuk BPU, dan terus kita gali baik dari petani, pedagang, nelayan dan pekerjaan lain juga butuh tercover BPJT TK,” pungkasnya. (emil)