Minim Dukungan, IPSI Surabaya Juara Umum Kejurprov Pelajar
Minimnya dukungan dari Pemerintah Kota (Pemkot) maupun Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Surabaya nyatanya tak membuat prestasi pencak silat seret. Justru, Kota Surabaya berhasil tampil sebagai juara umum pada ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Jatim Pencak Silat tingkat pelajar di Jember, 22-26 Agustus 2022.
Dalam ajang tersebut, Kota Pahlawan berhasil membawa pulang empat emas, dua perak dan empat perunggu. Empat medali emas itu disumbangkan dinomor tanding atas nama, Ferdyno Anugrah Putra di kelas A putra, Vareno Maulana Iqbal (C putra), Restika Devaijal (C putri) dan Iqbal Nasrullah (I putra).
"Ini merupakan lapisan kedua yang merupakan generasi lapis utama. Alhamdulillah dengan persiapan minim karena anggaran kita mandiri namun prestas bisa terwujud dengan baik," ungkap Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Surabaya, Bambang Haryo Soekartono.
Ia menjelaskan, sangat bersyukur karena pihaknya sama sekali tidak mendapat dukungan sarana dan pra sarana dari Pemkot Surabaya. Padahal, sejak awal pihaknya telah mengajukan permohonan peminjaman tempat untuk latihan. Nyatanya, empat kali mengajukan tidak ada satupun yang direspon oleh pemerintah.
Kendati demikian, tak membuat IPSI Surabaya diam. Justru, para atlet difasilitasi oleh SMP Muhammadiyah 2 Surabaya dan Universitas Wijaya Kusuma.
Hal tersebut sangat disesalkan oleh pengusaha bidang transportasi laut itu. Pasalnya, atletnya tak mendapat perhatian pemerintah, padahal selalu menunjukkan prestasi gemilang. Bahkan, beberapa nama seperti Sarah Tria Monita merupakan juara dunia.
“Harusnya Pemkot maupun KONI Surabaya memberikan sarana latihan bagi pencak silat agar prestasi lebih bagus lagi. Dengan banyaknya prestasi itu harusnya Kota Surabaya lebih dikenal dengan kota pencak silat,” ungkapnya.
Atlet-atlet tersebut ke depan rencananya akan diproyeksikan masuk dalam skuad untuk Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023 di Sidoarjo Raya.
Oleh karena itu, ia berharap pemkot untuk memperhatikan proses pembinaan pencak silat untuk mempertahankan gelar juara bertahan.