Mimpi
Puisi
oleh Ayu Trisna
Pernah kubermimpi tentang jendela yang tak berkaca
Jendela itu hanya perantara dua dunia semata
Dunia yang seketika menjadi gelap ketika melewati gulungan jiwa yang
redup termakan dosa
Jiwa-jiwa yang melayang tanpa ada pegangan apalagi tujuan
Pernah kubermimpi berjalan di tepian rimba tak bernama
Rimba yang mengingatkan aku akan suasana sepi dalam sukma
Kesepian yang menebal seiring bertambahnya deretan pagar yang
membentang
Pernah kubermimpi warna hitam tak lagi ada
Karena semua warna berubah menjadi kelabu semata
Tanpa ada helaan yang memburu dalam deretan usia apalagi diburu dengan rasa sesal seketika
(Puisi ini pernah dipublikasikan dalam buku Menenun Rinai Hujan – Antologi Puisi 100 penulis bersama Sapardi Djoko Damono, 2019)