Mimpi Terindah di Antara Lelucon Tes Masuk Pesta
1.Orang yang Memiliki Mimpi Terindah
Nasruddin mengenakan jubah sufinya dan memutuskan untuk melakukan sebuah pengembaraan suci. Di tengah perjalanan, ia bertemu dengan seorang yogi dan seorang pendeta.
Mereka bertiga sepakat membentuk tim. Ketika sampai di sebuah perkampungan, kedua teman seperjalanan meminta Nasruddin untuk mencari dana, sementara mereka berdua berdakwah. Nasruddin berhasil mengumpulkan uang yang kemudian dibelanjakannya untuk halwa.
Nasruddin menyarankan agar makanan itu segera dibagi, tapi yang lain merasa belum terlalu lapar sehingga diputuskan untuk membaginya pada malam harinya saja.
Mereka bertiga melanjutkan perjalanan. Dan ketika malam tiba, Nasruddin langsung meminta porsinya "karena akulah alat untuk memperoleh makanan itu."
Sementara itu, yang lain tidak setuju. Sang pendeta mengajukan alasan. Karena bentuk tubuhnya yang paling bagus, maka pantaslah kalau ia yang makan lebih dulu.
Sang yogi juga menyampaikan keadaan dirinya bahwa ia hanya makan sekali dalam tiga hari terakhir ini. Karenanya harus mendapat bagian yang lebih banyak.
Akhirnya mereka putuskan untuk tidur dengan sebuah janji bahwa yang malamnya bermimpi paling bagus, boleh makan halwa lebih dulu. Begitu bangun, sang pendeta bilang: "Dalam mimpi aku melihat pendiri agamaku membuat tanda salib. Itu berarti aku telah memperoleh berkah istimewa."
Yang lain merasa amat terkesan, tapi kemudian sang yogi menyambung: "Aku mimpi pergi ke Nirwana, tapi tidak menemukan apa-apa."Sekarang giliran Nasruddin.
"Aku mimpi bertemu seorang guru Sufi, Nabi Khidir, yang hanya muncul di depan orang yang paling suci. Ia berkata: 'Nasruddin, makanlah halwa itu sekarang juga!' Dan, tentu saja, aku harus mematuhinya."
Tes Masuk Pesta
Sebuah resepsi sedang berlangsung di Paris. Salah seorang tamu, Presiden Numeri dari Sudan, kehilangan surat undangannya.
Namun begitu, ia tetap melangkah ke pintu dan berkata kepada petugas yang ada di sana diterangkannya siapa dirinya sebenarnya.
"Tapi dari mana kami bisa tahu kalau apa yang kau katakan itu benar?" tanya salah seorang petugas.
"Sejam yang lalu Pablo Picasso juga datang kemari dan mengatakan bahwa surat undangannya hilang, Kami berikan cat dan kuas kepadanya. Dalam sekejap mata saja ia berhasil membuat sebuah lukisan yang luar biasa. Lalu, setengah jam yang lalu Pablo Casals datang, juga tanpa surat undangan. Kami berikan biola kepadanya. Ia memainkan sebuah musik yang indah ..."
"Siapa Pablo Picasso dan Pablo Casals itu?"
"Cukup" kata petugas tersebut. "Berarti anda memang benar Presiden Numeri"
Advertisement