Miliki Luas 1,4 Hektar, Alun-alun Bawah Tanah Surabaya Dibangun
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan mulai membangun salah satu proyek terbesar tahun ini, yaitu Alun-alun Surabaya yang terletak di bawah tanah jalan Yos Sudarso.
Alun-alun bawah tanah pertama di Indonesia itu memiliki luas 14.620 meter persegi. Pembangunannya diawalai dengan pelaksanaan uji pile integrity test (PIT) yang bertujuan mengetahui utilitas di dalam tanah jalan Yos Sudarso.
Setelah itu, proses pengerjaan Alun-alun Surabaya akan dimulai pada bulan Juli 2019 hingga Desember 2019. Alun-alun tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh warga Surabaya.
Alun-alun Surabaya direncakan memiliki dua lantai dengan fasilitas sebagai berikut. Di lantai pertama, Alun-alun Surabaya akan memiliki plaza mewah bawah tanah yang bisa dimanfaatkan sebagai tempat nongkrong oleh warga Surabaya.
Untuk di lantai dua, akan dibangun tempat parkir yang luasnya mencapai 6.050 meter persegi. Tempat parkir ini akan mampu menampung 120 mobil dan 125 sepeda motor.
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Bangunan dan Gedung Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DKPCKTR) Surabaya, Iman Kristian, Selasa 18 Juni 2019 di Balaikota Surabaya.
Iman mengatakan, ruang bawah tanah tersebut akan dilengkapi dengan seperti tangga, eskalator, dan lift khusus disabilitas. Sedangkan untuk Alun-alun sebelah timur atau di persil Jalan Pemuda nomor 17, bakal dilengkapi dengan amphitheatre dan tribun tempat duduk untuk pertunjukkan seni.
Namun kini, pembangunan Alun-alun Surabaya tak akan menyentuh persil Jalan Pemuda nomor 17 yang ada di seberang Balai Pemuda. Sebab, kini persil tersebut masih dalam sengketa antara Pemkot Surabaya dan PT. Maspion. Namun, kini Pemkot Surabaya telah menempuh jalur hukum dan sedang berada dalam proses hukum di tingkat Kasasi, untuk mengambil kembali tanah tersebut.
Rencananya, tanah di persil Jalan Pemuda nomor 17 akan menjadi bagian dari rangkaian Alun-alun Surabaya yang akan dibangun. Diatas tanah tersebut Pemkot berencana membangun amphitheatre dan tribun tempat duduk untuk pertunjukkan seni.
Bahkan, alun-alun sebelah timur atau di persil Jalan Pemuda nomor 17 tersebut nantinya juga bakal dibangun patung Sawunggaling dan diorama sejarah tentang Kota Surabaya.
"Total luas keseluruhan 1,46 hektar. Meliputi ruang publik yang ada di kawasan Balai Pemuda, bawah tanah Jalan Yos Sudarso hingga persil Pemuda 17 yang mencapai 8.570 meter persegi, dan ditambah lagi dengan luas ruang parkir bawah tanah yang luasnya mencapai 6.050 meter persegi," ujar Iman.
Iman menjelaskan ruang bawah tanah yang ada di kawasan Balai Pemuda seluas 1.500 meter persegi, dan ruang bawah tanah di Jalan Yos Sudarso seluas 920 meter persegi. Sedangkan ruang bawah tanah yang ada di persil Pemuda 17 seluas 1.800 meter persegi.
"Dari luas bawah tanah itu, nanti ada 2.420 meter persegi yang khusus untuk area ruang publik dan posisinya berada di bawah tanah," lanjutnya.
Pembanguan Alun-alun Surabaya ini sebenarnya sudah dilakukan, namun secara bertahap. Dimulai dengan basement tahap 1, yaitu dari sisi utara Balai pemuda hingga ujung Jalan Gubernur Suryo yang berbentuk L, sudah selesai dibangun pada tahun 2017.
Setelah itu, sisi selatan Balai Pemuda Jalan Gubernur Suryo hingga ke sisi timur Balai Pemuda yang juga berbentuk L, pengerjaannya sudah tinggal finishing. Sehingga kini yang dilakukan oleh Pemkot yakni membangun basement utama yang terletak di Jalan Yos Sudarso.
"Insya allah ini akan menjadi titik kumpul baru bagi warga Surabaya, keren banget pokoknya nanti kalau sudah jadi,"pungkas Iman.
Proyek ini digadang-gadang sebagai kado bagi masyarakat Surabaya dari era pemerintahan Tri Rismaharini. Bahkan akan menjadi peninggalan Risma sebelum purnatugas pada tahun 2021.