Miliki Gejala Mirip Flu, Ini Pengertian Meningitis
Meningitis adalah penyakit yang menimbulkan peradangan pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Meningitis termasuk penyakit menular yang pada umumnya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Proses penularan meningitis tergolong mudah. Penyakit ini bisa menular dari manusia ke manusia melalui saluran pernapasan ataupun cipratan air liur.
Gejala awal meningitis hampir sama dengan flu (influenza). Namun, gejala meningitis bisa bertambah berat berupa panas tinggi dalam waktu yang singkat, sekitar 12-24 jam sejak awal gejala. Sementara, flu diketahui tidak menjukan gejala tersebut dan dapat sembuh dengan sendirinya dengan masa inkubasi rata- rata selama 2 – 4 hari.
Berikut penjelasan meningitis yang disadur dari berbagai sumber:
Definisi Penyakit Meningitis
Meningitis adalah infeksi yang menyebabkan selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang (meninges) mengalami peradangan. Meningitis disebut juga dengan radang selaput otak.
Beberapa gejala umum dari meningitis adalah sakit kepala, demam, dan leher kaku (kaku kuduk). Penyakit ini paling sering disebabkan oleh infeksi virus, tapi bisa juga diakibatkan oleh infeksi bakteri, jamur atau parasit.
Dalam penanganan meningitis, penting untuk mengetahui penyebab peradangan di selaput otak karena setiap penyebab memerlukan pengobatan yang berbeda.
Jenis Meningitis didasarkan pada penyebab
Meningitis paling sering disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus yang dimulai dari bagian lain pada tubuh, seperti telinga, sinus, dan tenggorokan. Namun, ada juga penyebab lain meningitis, seperti jamur, parasit, bahan kimia, obat-obatan, dan tumor.
Jenis-jenis meningitis dibedakan berdasarkan infeksi patogen atau kuman penyakit penyebab peradangan.
1. Meningitis bakteri
Beberapa bakteri penyebab radang selaput otak adalah Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, Streptococcus pneumoniac, Listeria monocytogenes, Escherichia coli, Klebsiella sp., dan Streptococcus grup B.
Bakteri ini dapat menyebar melalui pernapasan dan sekresi tenggorokan. Sekresi tenggorokan berarti droplets, atau cairan yang dikeluarkan dari mulut. Artinya, penyakit ini bisa menular lewat batuk, bersin bahkan melalui ciuman.
Dalam banyak kasus, bakteri masuk melalui aliran darah di sinus, telinga, atau tenggorokan. Bakteri kemudian melakukan perjalanan ke otak melalui aliran darah. Infeksi bakteri di selaput obat bisa mengakibatkan gangguan serius.
Orang terinfeksi umumnya membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin karena bisa mengancam jiwa atau menyebabkan kerusakan otak.
2. Meningitis virus
Meningitis virus adalah kondisi yang lebih umum dibandingkan daripada yang disebabkan oleh bakteri. Peradangan di selaput otak akibat infeksi virus bisa disebabkan oleh virus Influenza, virus Herpes simpleks, virus Varicella-zoster, virus West Nile, virus Limfositik koriomeningitis, dan virus penyebab campak.
3. Meningitis jamur
Jenis meningitis ini lebih jarang terjadi dibandingkan yang disebabkan oleh bakteri atau virus. Orang yang sehat sangat jarang terkena kondisi ini. Penyebab utamanya adalah jamur yang menginfeksi tubuh dan menyebar melalui aliran darah ke otak atau saraf tulang belakang.
Studi tahun 2015 dari jurnal Clinical Microbilogy, menyebutkan jenis jamur yang paling umum menyebabkan meningitis adalah:
• Cryptococcus
• Blastomyces
• Histoplasma
• Coccidioides
Seseorang dengan masalah kekebalan tubuh, misalnya pengidap HIV, lebih berisiko terkena jenis radang selaput otak ini.
4. Meningitis parasit
Jenis radang selaput otak akibat parasit lebih langka dari yang disebabkan infeksi virus atau bakteri. Kondisi ini disebabkan oleh parasit yang ditemukan dalam tanah, kotoran, hewan, dan makanan, seperti siput, ikan mentah, unggas, atau produk.
Ada satu jenis infeksi parasit lebih langka daripada yang lain, yaitu meningitis eosinofilik. Tiga parasit utama yang menjadi penyebab radang selaput otak adalah:
• Angiostrongylus cantonensis
• Baylisascaris procyonis
• Gnathostoma spinigerum
Peradangan selaput otak akibat parasit tidak menular dari orang ke orang. Parasit ini menginfeksi binatang atau bersembunyi di makanan yang kemudian dimakan manusia.
Meningitis amebic adalah kondisi yang mengancam jiwa yang termasuk langka. Jenis ini disebabkan ketika salah satu dari beberapa jenis amoeba memasuki tubuh melalui hidung saat berenang di danau, sungai, atau kolam yang terkontaminasi.
Parasit dapat menghancurkan jaringan otak dan pada akhirnya menyebabkan halusinasi, kejang, dan gejala serius lainnya.
5. Meningitis non-infeksi
Meningitis jenis ini adalah yang tidak disebabkan oleh infeksi. Jenis ini disebabkan oleh kondisi, penyakit atau perawatan medis lainnya, seperti:
• Penyakit autoimun seperti lupus
• Cedera kepala
• Operasi otak
• Kanker
• Pengobatan kanker
• Sipilis
• Tuberkulosis (Meningitis tuberkulosis)
Faktor Risiko Pada Penyakit Meningitis
Selain beberapa hal, meningitis juga dapat dipicu oleh beberapa faktor risiko, di antaranya:
1. Tidak melakukan vaksinasi untuk mencegah radang selaput otak.
2. Anak berusia lebih muda dari 5 tahun lebih berisiko mengalami radang selaput otak akibat virus.
3. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah baik karena penyakit atau pengobatan tertentu.
4. Baru saja menjalani transplantasi sumsum tulang
5. Memiliki penyakit diabetes melitus.
6. Ibu hamil lebih berisiko tertular listeriosis (infeksi yang disebabkan oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan radang selaput otak).
Gejala Penyakit Meningitis
Berikut gejala penyakit meningitis yang wajib diwaspadai, antara lain:
• Demam tinggi secara mendadak
• Sakit kepala parah
• Leher kaku
• Mual atau muntah
Sedangkan gejala yang terjadi pada bayi yang berusia kurang dari satu tahun dapat berupa:
• Demam
• Kesulitan bangun ketika tidur
• Tidak mau makan
• Muntah
• Leher kaku dan tonjolan fontanel (titik lunak di atas tengkorak).
Cara Mencegah Penyakit Meningitis
Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah penyakit meningitis, karena Meningitis dapat mengancam nyawa seseorang, khususnya jika disebabkan oleh bakteri, penting untuk mengetahui bagaimana kondisi tersebut dan dapat dihindari.
Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah dengan memastikan bahwa semua anak-anak mendapatkan vaksinasi lengkap yang diperuntukkan untuk usia mereka.
Meskipun vaksin meningokokus tidak termasuk dalam daftar imunisasi standar bagi anak-anak, namun vaksin ini dapat melindungi anak-anak dari berbagai penyakit yang dapat berujung pada meningitis. Vaksin-vaksin tersebut meliputi:
• Cacar air
• MMR (campak, gondok, dan rubella)
• Pneumokokus (PCV atau PPSV)
Vaksin sangat penting karena vaksin tersebut melindungi anak-anak dari bakteri yang dapat menyebabkan Meningitis. Selain diberikan pada setiap bayi, vaksin ini juga dianjurkan bagi mereka yang memiliki cangkok koklea untuk membantu mereka mengatasi hilangnya pendengaran.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cangkok jenis ini dapat menyebabkan infeksi telinga karena bakteri yang dapat berujung pada Meningitis. Hubungan antara infeksi telinga dan Meningitis yang dekat membuat infeksi telinga harus diatasi dengan segera.
Advertisement