Miliki 10 Hektar, Muhammadiyah Akan Bangun Sekolah di Australia
Langkah dakwah Muhammadiyah dalam bidang pendidikan kini meranah pada gerakan internasionalisasi. Hal tersebut dibuktikan Muhammadiyah dengan membeli lahan seluas 10 hektar di Narre Warren East di Melbourne, Australia.
Di lokasi tersebut rencananya akan dibangun sekolah bernama Muhammadiyah Australia Islamic School (MAIS) yang rencananya akan dibuka di tahun 2019.
Australia dipilih karena Muhammadiyah melihat potensi sekaligus kebutuhan untuk sekolah Islam yang berkualitas. Selama ini, Muhammadiyah telah dikenal sebagai organisasi Islam yang moderat dan telah menjalin kerjasama dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah Australia yang menjadikannya peluang untuk mengenalkan Islam yang damai dan berkemajuan di Australia.
Disampaikan Muhammad Edwards, Pengurus Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Australia pembelian lahan tersebut secara resmi sudah dilakukan sejak 25 Mei lalu, dengan penandatanganan akta jual beli.
"Proses pencarian tanah ini memakan waktu lebih dari 2 tahun karena ketatnya peraturan di Australia untuk tanah yang bisa dijadikan sekolah," tutur Edwars, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Selasa 18 Juni 2019.
Sementara itu, Muhalim, salah seorang perngurus PCIM di Melbourne menjelaskan proses selanjutnya yang akan dilakukan untuk mewujudkan sekolah Muhamadiyah ini adalah mengurus perijinan dari pemerintah setempat (council).
"Kami akan melibatkan arsitek profesional dan juga ahli tata kota untuk membuat desain sekolah yang memperhatikan kebutuhan siswa-siswi untuk taman kanak-kanak (preparation) sampai dengan Kelas 12," ucap Muhalim.
Muhalim juga menjelaskan bahwa sekolah ini rencananya akan berwawasan lingkungan dan menjaga kebutuhan masyarakat sekitar dari segi akses jalan, pemakaian dan pembuangan air dan lainnya yang merupakan persyaratan untuk mendapatkan izin.
“Proses mendapatkan ijn pendirian sekolah ini akan memerlukan waktu sekitar 6 bulan,” terang Muhalim.
Tahap selanjutnya yang akan dilakukan ialah pembangunan fisik sekolah, pengembangan kurikulum dan perekrutan guru. “Sekolah ini ditargetkan beroperasi bertepatan dengan tahun ajaran baru 2019," tambah Muhalim yang sekarang kuliah pasca sarjana di Monash University.
Mengenai sasaran murid yang akan bersekolah di sana, Muhalim mengatakan bahwa mereka akan mencoba merangkul seluruh umat Islam Melbourne terutama yang tinggal di bagian selatan Melbourne.
"Jadi bukan hanya murid-murid asal Indonesia, tetapi juga dari negara lain," kata Muhalim, dikutip ABC.
Menurut Muhalim, salah satu ide dalam pendirian sekolah Muhamadiyah di Melbourne ini adalah bahwa sekolah tersebut akan dijadikan 'laboratory school’. Dan laboratory school ini sendiri akan membuka jalan bagi guru-guru Muhammadiyah Indonesia yang berprestasi untuk mempunyai pengalaman mengajar di Australia
"Sekolah ini akan menjadi pilot project untuk memadukan keunggulan sistem pendidikan Islam yang sudah diterapkan Muhammadiyah di ribuan sekolahnya di Indonesia dengan keunggulan sistem pendidikan Australia,” pungkas Muhalim. (adi)