Milieu-Prologue Hadirkan Karya Seni dari 13 Seniman
Sebanyak 13 seniman tergabung dalam Sumi Art, menghadirkan pameran lukisan di Surabaya dalam acara bertajuk Milieu-Prologue.
"Sekarang karya lukis banyak dibutuhkan untuk mempercantik ruang di rumah maupun di kantor. Melalui pameran ini kami ingin mempertemukan penikmat seni dengan karya seni itu sendiri," ujar Mia Sumichan, Founder Sumi Arts.
Pameran lukisan yang akan berlangsung selama tiga minggu ini menghadirkan berbagai macam genre lukisan.
"Dalam pameran ini semuanya dipilih karya yang original. Artinya ada ciri khas tersendiri dalam karyanya, jadi ketika orang melihat sudah tahu oh ini karya si A nih. Tentunya juga di setiap karya memiliki idenya masing-masing tidak hanya sekedar meniru," jelas Mia Sumichan.
Seperti yang dilakukan oleh pelukis Elisa Faustina, dua karyanya yang dipamerkan yakni, 'Infinite In Abundance' dan 'Bipolar Frenzy' yang banyak mengunakan warna cerah dan chromatic.
Menurut Elisa, konteks dalam lukisan lebih ke psikoanalisis yang membawa nuansa surealis kental dalam setiap lukisannya. Ia juga lebih banyak menggunkan teknik campuran dengan explorasi menyeluruh, sehingga menghasilkan ritme yang unik dalam lukisannya.
Karya-karya lukisan dari 13 seniman ini dapat dinikmati di Milieu Space yang menghadirkan konsep gedung yang bersih, serta memiliki arsitektur artistik yang mendukung tempat ini untuk berkarya.
Creative space ini berlokasi di Jalan Imam Bonjol No. 27. Ada empat area yang bisa digunakan untuk melakukan proses kreatif. Di mana masing-masing tempat mengusung tema yang berbeda. Di lantai paling bawah yakni Commercial Space, diisi oleh beberapa brand lokal atau coffe shop.
"Naik ke lantai satu akan disambut area mayoritas berwarna putih. Area ini dinamakan The Canvas, dibagian paling atas bisa untuk melihat pemandangan kota Surabaya. Tempat di lantai tiga ini dinamakan The Cactus," ujar Christie Erin, Manager Milieu Space, Kamis, 16 Januari 2019.
Erin mengatakan, memilih area tengah Surabaya untuk creative space ini, karena di daerah tersebut belum banyak creative space yang hadir dengan co-working space ataupun co-office.
"Kami melihat industri kreatif terus berkembang. Orang banyak mencari tempat kerja yang fleksibel dan melakukan tren kerja dengan banyak side job," pungkasnya.