Mikir Negara, Jokowi Larang Bicara Perpanjangan Jabatan Presiden
Presiden Jokowi melarang semua pihak di jajaran pemerintah membunyikan wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Negara sedang menghadapi banyak persoalan akibat pengaruh global yang harus menjadi prioritas untuk diperhatikan.
"Jangan sampai ada lagi yang menyuarakan mengenai penundaan atau perpanjangan, ndak, saya rasa itu yang ingin saya sampaikan, terima kasih,"ucapnya dalam keterangan pers di Jakarta, Rabu 6 April 2022.
Presiden Jokowi menyebut situasi saat ini sedang tidak mudah, terutama secara fiskal yang memicu kenaikan barang kebutuhan pokok. Situasi fiskal Indonesia dipengaruhi oleh ekonomi global.
"Kesadaran ini harus kita miliki dan dampak itu dirasakan betul oleh masyarakat saat kita turun ke bawah," ujarnya.
Presiden Jokowi pun meminta jajarannya untuk memperhatikan seksama hal terkait kebutuhan pokok, mulai dari minyak goreng, beras, kedelai hingga gandum. Jajaran pemerintah diminta merumuskan kebijakan yang tepat dengan memperhatikan hal detail. Menurut dia rakyat terus mengawasi kerja pemerintah.
"Kalau kerja enggak detail dan kerja enggak betul-betul diliat, dan kita ini diam semuanya enggak ada statement, hati-hati. Dianggap kita ini enggak ngapa-ngapain, enggak kerja," ujarnya.
Presiden Jokowi juga meminta para pembantunya mengantisipasi arus mudik lebaran tahun ini. "Harus mulai dihitung betul, ini kalau yang saya tangkap di bawah, ini semuanya mau mudik semua, jadi persiapannya harus ekstra," pesannya.
Sebelumnya, para kepala desa yang tergabung dalam Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) berencana mendeklarasikan dukungan untuk Presiden Jokowi tiga periode. Deklarasi akan dilakukan setelah Idul Fitri.
Ketua Umum Apdesi Surtawijaya mengatakan, deklarasi akan dilakukan per daerah dari Sabang hingga Merauke. Dia menyebut gerakan akan dimulai dengan pemasangan spanduk dukungan "Jokowi 3 periode".
Advertisement